Kartini simbol perjuangan lawan penindasan dan pembodohan

7 hours ago 6

Jakarta (ANTARA) - Ketua Perempuan Bangsa Jakarta Puti Hasni berpendapat Kartini adalah simbol perjuangan untuk melawan ketidakadilan, penindasan, dan pembodohan.

"Kartini menginspirasi perempuan nusantara untuk bangkit memperjuangkan hak sebagai seorang wanita," kata Puti Hasni menanggapi peringatan Hari Kartini di Jakarta, Minggu.

Baca juga: Hari Kartini, Ancol tampilkan peran wanita tangguh pada setiap wahana

Dalam menyambut peringatan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, Puti Hasni bersama kader Perempuan Bangsa Jakarta menggelar kampanye di arena Car Free Day (CFD) atau Hari Bebas Kendaraan di Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Ia mengatakan kampanye ini dilakukan untuk memberikan perlindungan pekerja perempuan, mendukung kebijakan pemerintah yang pro perempuan dan anak, mendukung penghentian kekerasan dalam rumah tangga, dan dukungan untuk ketahanan keluarga.

"Perempuan Bangsa adalah badan otonom perempuan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang sangat serius fokus untuk misi kesejahteraan perempuan dan anak serta perbaikan nasib mereka," katanya.

Menurut Puti Hasni, perempuan tidak boleh hanya jadi sekadar "konco wingking" alias teman belakang yang sekadar mengurus dapur, sumur, dan kasur.

"Jaman sudah berubah. Perempuan harus lebih maju dan bermanfaat," tegasnya.

Baca juga: ICW soroti emansipasi dan peningkatan peran perempuan Indonesia

Baca juga: Jelang Hari Kartini, KemenPPPA serukan perempuan agar berdaya

Selain memanfaatkan momentum CFD untuk kampanye penguatan hak-hak sipil perempuan, Perempuan Bangsa dalam menyongsong Hari Kartini akan mengadakan diskusi dengan tema serupa pada Senin (21/4) di Kantor DPW PKB Jakarta.

Perempuan Bangsa Jakarta harus bermanfaat untuk publik dan tidak hanya sekadar untuk berkepentingan elektoral menjelang pemilu semata.

"Setiap hari, setiap waktu, setiap momen apapun, Perempuan Bangsa harus bermanfaat bagi masyarakat karena Perempuan Bangsa itu berarti perempuan untuk bangsa," tuturnya.

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |