Beijing (ANTARA) - Belanja konsumen China dalam delapan bulan pertama tahun ini tumbuh dengan laju yang solid, dengan penjualan retail barang-barang konsumen tumbuh 4,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 32,39 triliun yuan (1 yuan = Rp2.301) atau sekitar 4,56 triliun dolar AS (1 dolar AS = Rp16.391), tunjuk data resmi pada Senin (15/9).
Pada Agustus saja, penjualan retail barang konsumen di China naik 3,4 persen dari tahun sebelumnya menjadi hampir 3,97 triliun yuan, menurut Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China.
Penjualan retail daring terus menunjukkan kinerja gemilang, naik 9,6 persen (yoy) menjadi 9,98 triliun yuan selama periode tersebut, tunjuk data NBS.
Dari Januari hingga Agustus, penjualan retail barang konsumsi di daerah perkotaan mencapai 28,11 triliun yuan, naik 4,6 persen (yoy), sementara penjualan retail di daerah pedesaan mencapai hampir 4,29 triliun yuan, meningkat 4,7 persen (yoy).
Penjualan barang fisik melalui toko daring meningkat 6,4 persen menjadi hampir 8,1 triliun yuan, yang mencakup seperempat dari total penjualan retail.
Di antaranya, penjualan makanan, pakaian, dan kebutuhan sehari-hari masing-masing meningkat sebesar 15 persen, 2,4 persen, dan 5,7 persen, menurut NBS.
Juru Bicara (Jubir) NBS Fu Linghui mengatakan pada konferensi pers bahwa pelaksanaan berbagai program khusus untuk mendorong konsumsi, optimalisasi program tukar tambah barang konsumsi, serta pemberian subsidi penitipan anak dan penyediaan pendidikan prasekolah gratis akan meningkatkan kapasitas dan kesediaan individu untuk melakukan konsumsi.
Festival Pertengahan Musim Gugur dan hari-hari libur nasional yang akan datang juga diperkirakan akan semakin merangsang konsumsi, tambah Fu.
Indeks harga konsumen (IHK), indikator utama inflasi, turun 0,4 persen secara tahunan (yoy) pada Agustus, sementara IHK inti, yang tidak termasuk harga pangan dan energi, naik 0,9 persen, meningkat dari kenaikan 0,8 persen pada Juli. Agustus menandai bulan keempat berturut-turut dengan laju kenaikan IHK inti yang terus menguat.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
