Tangerang (ANTARA) - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSC) David Partonggo Oloan Marpaung mengatakan pembangunan tanggul di sisi kiri dan kanan kali angke sepanjang 26 kilometer belum selesai dilakukan karena terkendala pembebasan lahan.
"Masih ada tujuh kilometer yang belum kita selesaikan dan menjadi salah satu faktor penyebab banjir," kata David Partonggo Oloan Marpaung ditemui di Bendungan Polor Tangerang usai kegiatan susur sungai kali angke sepanjang 10 kilometer bersama Gubernur Banten Andra Soni dan kepala daerah Tangerang, Rabu.
David mengatakan belum selesainya pembangunan tanggul karena beberapa faktor mulai dari pembebasan lahan dan hal teknis lainnya. Maka itu pihaknya berharap agar proses pembebasan lahan bisa segera diselesaikan.
Kemudian penyebab lain banjir di pemukiman warga Tangerang adalah karena kondisi kali angke yang telah mengalami penyempitan dan pendangkalan.
Baca juga: Pengamat: Normalisasi kali Angke harus libatkan ahli hingga timsus
Maka itu dalam kegiatan susur sungai tersebut, pihaknya menyampaikan beberapa program kedepan untuk mengatasi masalah tersebut agar banjir di pemukiman dapat diselesaikan.
Maka itu gagasan Gubernur Banten Andra Soni untuk melaksanakan susur sungai kali angke menindak lanjuti instruksi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka adalah langkah tepat.
"Maka itu nantinya tim pengendalian banjir bersama dengan Dinas PUPR di Tangerang dan Banten bisa merumuskan satu langkah pasti dalam penanganan banjir," ujarnya.
Gubernur Banten Andra Soni mengatakan menemukan adanya penyempitan luas, pendangkalan dan pekerjaan pembangunan tanggul yang belum selesai usai melaksanakan susur sungai kali angke sepanjang 10 kilometer hari ini.
Baca juga: Wapres cek daerah banjir di Ciledug, minta area rawan diinventarisir
"Ketiga faktor ini yang menjadi penyebab banjir di wilayah Tangerang dalam beberapa waktu terakhir ini. Karena kami melihatnya secara langsung," kata Gubernur Andra didampingi Wali Kota Tangerang Sachrudin dan Walikota Tangsel Benyamin Davnie.
Ia mengatakan saat terjadi air dengan intensitas tinggi, banyak air yang masuk dari pembangunan tanggul belum selesai. Sehingga dari kegiatan inventarisir ini bisa diselesaikan oleh Balai Besar Sungai Ciliwung Cisadane.
"Maka itu kita ajak balai besar ciliwung cisadane yang memiliki kewenangan dalam pekerjaan ini agar bisa dicarikan solusinya," tambah Gubernur Andra.
Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.