Manado (ANTARA) - Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB) Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) mendukung promosi diversifikasi produk turunan kelapa sawit.
"Kami kembali berkolaborasi dengan BPDP, mitra kami sejak tahun 2015, dalam rangka mendukung promosi diversifikasi produk turunan kelapa sawit," kata Kepala BBSPJIKB, Jonni Afrizon pada 'Workshop Awareness SNI ISO 9001 dan Sertifikasi Halal' di Aula BSPJI Manado Sulawesi Utara, Rabu.
Jonni Afrizon mengatakan, produk sawit dan turunannya memiliki kontribusi besar bagi berbagai sektor industri, mulai dari makanan dan minuman, sabun, kosmetik, hingga kerajinan dan batik.
Sejumlah kerja sama bersama BPDP selama kurang lebih 10 tahun antara lain, penelitian dan pengembangan malam batik berbasis sawit, pengembangan pewarna alami dari cangkang sawit.
Selain itu, pendampingan industri batik dan kerajinan anyaman dari lidi sawit di beberapa daerah, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Maluku.
"Tahun ini kami melanjutkan kerja sama dengan fokus pada peningkatan kesadaran pelaku industri terhadap pentingnya penerapan standar mutu dan sertifikasi halal," ujarnya.
Baca juga: Kemenperin tekankan peran SDM kompeten topang kebangkitan sektor TPT
Workshop tersebut, kata dia, merupakan tahap awal dalam pemahaman SNI ISO 9001, sementara peserta yang ingin melanjutkan ke tahap sertifikasi dapat memanfaatkan layanan BBSPJIKB.
"Untuk sertifikasi halal, tersedia layanan di BBSPJIKB maupun BSPJI Manado. Kami dari Kementerian Perindustrian siap mendampingi dan memberikan dukungan sepenuhnya," kata Jonni menambahkan.
Sementara itu, Kepala Divisi Kerja Sama Kemasyarakatan dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah BPDP, Helmi Muhansyah, menjelaskan, tujuan program ini sesuai Perpres 132 Tahun 2024 adalah meningkatkan citra produk perkebunan.
"Jadi harapan kami pelaku-pelaku IKM yang ada di Sulawesi Utara, khususnya yang terkait dengan komoditas kelapa sawit, kelapa, dan kakao, juga mengenal sistem manajemen mutu SNI. BPDP fokus pada penggunaan tiga komoditas tersebut. Khusus untuk produk sawit dan turunannya, hampir semua UKM menggunakannya," ujarnya.
Helmy mengatakan, BPDP menjalankan misi pemerintah dalam pengembangan sawit berkelanjutan melalui penghimpunan, pengembangan, dan penyaluran dana sawit yang terpadu dan tepat guna secara profesional dan akuntabel.
Salah satunya adalah melalui kegiatan workshop yang menyasar pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), di mana pada tahun 2023, kegiatan serupa telah diselenggarakan di Jawa Tengah dan Maluku, sementara di tahun 2024, program dilaksanakan di Kalimantan Selatan dan Jawa Timur.
"Workshop ini diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk memperkuat pemahaman teknis dan manajerial UKM serta mendorong adopsi standar mutu dan jaminan halal dalam rangka meningkatkan daya saing produk perkebunan Indonesia di pasar nasional maupun global," ujarnya.
Baca juga: Kemenperin konsisten perkuat program penggunaan produk dalam negeri
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.