Medan (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah 1 menyebut tinggi gelombang di perairan Danau Toba tergolong normal untuk kejuaraan F1 Powerboat World Championship 2025 yang berlangsung di Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Kepala BBMKG Wilayah I Hendro Nugroho mengatakan tinggi gelombang perairan Danau Toba di kejuaraan balap perahu cepat tersebut sekitar 0,3 meter.
"Alhamdulillah, kita prediksi dan sesuai faktanya, semalam kita prediksikan tinggi gelombang di Danau Toba sekitar 0,2 hingga 0,3," ujar Hendro Nugroho di Kabupaten Toba, Sabtu.
Dia mengatakan tinggi gelombang itu dikategorikan kondusif bagi penyelenggara untuk melangsungkan kejuaraan balap air tingkat internasional tersebut.
Hendra menjelaskan tinggi gelombang di perairan Danau Toba, khususnya di Pelabuhan Bailge, tempat kejuaraan berlangsung diprediksi tidak berpotensi mengalami perubahan.
"Ini tergolong aman untuk pembalap F1. Besok juga kami prediksikan sama seperti hari ini," kata dia.
Baca juga: Menpora ajak masyarakat terbiasa sambut kejuaraan internasional
Selama pelaksanaan berlangsung, kata dia pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan penyelenggara guna memberikan informasi hasil pantauan cuaca.
Pihaknya juga menyiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan seperti menetapkan Stasiun Cuaca Otomatis (AWS) yang dipasang di sejumlah titik di sekitar lokasi, serta menyiapkan perangkat display di ruang media center, ruang VIP, dan lokasi persiapan tim
"Kami juga kerahkan spotter untuk terus memantau lokasi acara. Kami akan stand by di sini sampai acara selesai," kata dia
F1 Powerboat World Championship 2025 berlangsung di Kabupaten Toba Sumatera Utara pada 22-24 Agustus diikuti 24 pembalap dari delapan negara.
Baca juga: Menpora: F1 Powerboat promosikan sport tourism Indonesia ke dunia
Baca juga: Pembalap F1 Powerboat jalani latihan bebas di Danau Toba
Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
