Denpasar (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat mewaspadai potensi angin kencang hingga 30 knot di Bali pada 30 Juli-2 Agustus 2025.
“Perbedaan suhu antara wilayah yang berbeda menciptakan perbedaan tekanan udara,” kata Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Wilayah III Wayan Musteana menjelaskan penyebab angin kencang di Denpasar, Selasa.
Menurut dia, angin akan bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah untuk menyeimbangkan tekanan.
Perbedaan suhu yang signifikan antara daratan dan lautan, kata dia, dapat memicu terjadinya peningkatan kecepatan angin.
Selain itu, kondisi atmosfer lain seperti belokan angin dan daerah konvergensi (pertemuan angin) juga dapat mendukung terbentuknya awan-awan konvektif yang menyebabkan hujan dan angin kencang.
Ada pun berdasarkan analisis BBMKG Denpasar selama periode perkiraan tersebut pola angin di perairan utara Bali bergerak dari arah timur-selatan dengan kecepatan diperkirakan hingga 30 knot.
Kemudian perairan selatan Bali, angin bergerak dari arah timur-tenggara dengan kecepatan hingga 25 knot atau 46 kilometer per jam.
Untuk itu, pihaknya meminta masyarakat mewaspadai potensi peningkatan kecepatan angin di perairan utara dan selatan Bali.
Baca juga: BMKG: Waspada potensi cuaca ekstrem di Maluku Utara hingga 3 Agustus
Baca juga: Desk karhutla diminta tetap siaga hingga Agustus akibat puncak kemarau
BBMKG Denpasar telah menerbitkan peringatan dini potensi ketinggian gelombang laut di Bali hingga empat meter.
Ada pun di perairan utara Bali, Selat Lombok bagian utara diperkirakan ketinggian gelombang laut mencapai hingga 2,5 meter.
Sedangkan di Selat Badung, Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok bagian selatan, dan perairan selatan Bali diperkirakan ketinggian gelombang laut mencapai hingga empat meter.
BMKG menjelaskan kondisi angin dan gelombang laut berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Ada pun pengguna perahu nelayan diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot atau sekitar 27 kilometer per jam dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter.
Kemudian, operator kapal tongkang dianjurkan waspada saat angin berkecepatan 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter.
Sedangkan, operator kapal feri diminta mewaspadai kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter.
Masyarakat dapat membarui informasi cuaca maritim pada laman bbmkg3.bmkg.go.id atau maritim.bmkg. go.id.
Selain itu, informasi cuaca juga dapat diamati dari media sosial di antaranya Instagram @bmkgbali atau melalui aplikasi infoBMKG.
Baca juga: BMKG: Waspada angin kencang di selatan Jateng hingga awal Agustus
Baca juga: Selasa, BMKG prakirakan hujan ringan turun di sejumlah kota besar
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.