Baznas tingkatkan kapasitas amil lewat Fundraising Development Program

1 month ago 14

Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mendorong peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) amil melalui Fundraising Development Program (FDP), sebagai fondasi utama tata kelola zakat nasional yang lebih efektif, profesional, dan berdampak luas.

"Fundraising adalah ujung tombak zakat. Tanpa SDM amil yang kompeten, pengelolaan zakat tidak akan mampu menjawab tantangan zaman. Melalui program ini, kami ingin mencetak amil yang tidak hanya profesional, tetapi juga memiliki kemampuan inovatif untuk memaksimalkan potensi zakat," kata Pimpinan Baznas RI Bidang SDM, Keuangan, dan Umum Nur Chamdani melalui keterangan di Jakarta, Jumat.

Ia menekankan tentang pengelolaan zakat yang profesional dimulai dari pengelolaan SDM yang andal dan kompeten.

Oleh sebab itu, ia mengungkapkan strategi pengembangan kompetensi amil yang diterapkan Baznas mencakup berbagai program, seperti pelatihan berbasis kompetensi, pelatihan tematik, diklat prajab pimpinan, dan diklat amil zakat nasional.

"Selain itu, program Business Empowerment Development Program (BEDP) dan sertifikasi amil turut diperkenalkan untuk meningkatkan kualitas SDM amil secara menyeluruh, sehingga mampu mendukung tata kelola zakat yang profesional dan berdampak luas," ucapnya.

Ia mengatakan kompetensi SDM amil harus mencakup profesionalitas, keterampilan teknis, serta keilmuan yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Ia menilai SDM yang kuat, profesional, dan andal menjadi kunci keberhasilan misi zakat untuk kesejahteraan umat.

Baca juga: Baznas kemukakan arah kebijakan pengelolaan zakat nasional 2025

FDP, kata dia, menjadi momentum penting bagi Baznas untuk merumuskan strategi penguatan SDM guna mendukung fundraising yang efektif.

Nur Chamdani menjelaskan pelatihan dan sertifikasi berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) menjadi salah satu prioritas utama.

"Amil yang tersertifikasi memiliki kemampuan yang terstandar dalam mengelola zakat, termasuk kemampuan komunikasi untuk menarik partisipasi masyarakat," ujarnya.

Ia juga menegaskan peningkatan kompetensi SDM amil tidak hanya berhenti pada kemampuan teknis, di mana nilai-nilai moral dan spiritual juga harus menjadi bagian dari pengembangan SDM.

"Amil bukan sekadar profesi, tetapi amanah besar. Mereka adalah penggerak perubahan sosial melalui zakat. Dengan SDM amil yang kompeten dan profesional, kita akan mampu mewujudkan pengelolaan zakat yang lebih baik untuk kesejahteraan umat," katanya.

Program FDP diikuti para amilin dan amilat Baznas RI serta Baznas provinsi/kabupaten/kota, dilaksanakan selama tiga bulan mulai Desember 2024 hingga Februari 2025.

Program ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas lembaga, melahirkan kader di bidang fundraising, mendorong pertumbuhan, dan penguatan penghimpunan ZIS pada lingkup nasional.

Baca juga: Baznas dorong "fundraiser" gunakan teknologi demi maksimalkan layanan

Baca juga: Baznas entaskan kemiskinan 577 ribu warga Indonesia sepanjang 2024

Baca juga: Baznas raih tiga penghargaan eksklusif sepanjang 2024

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |