Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI Bidang Perencanaan, Kajian, dan Pengembangan, Zainulbahar Noor menekankan pentingnya standar operasional prosedur (SOP) dalam sebuah lembaga, untuk mencapai tata kelola zakat nasional yang baik.
"Standardisasi itu penting bagi suatu organisasi, baik kecil maupun besar yang berfungsi sebagai pedoman dan landasan hukum, yaitu pedoman untuk mengantisipasi situasi atau keadaan yang tidak terduga sekaligus sebagai acuan melaksanakan pekerjaan," katanya melalui keterangan di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Sekjen WZWF dorong standarisasi global tata kelola zakat dan wakaf
Zainulbahar menyampaikan terdapat lima manfaat pentingnya membuat standardisasi. Pertama, sebagai panduan kerja, yakni untuk memudahkan aktivitas operasional, karena berisikan tahapan melakukan pekerjaan, sehingga pekerjaan akan menjadi terarah dan karyawan dapat bekerja dengan optimal.
Kedua, sebagai dasar hukum, yakni berkaitan dengan hak dan tanggung jawab masing-masing pihak serta berisikan kebijakan berkaitan dengan hukuman yang didapat apabila ada pihak yang melanggar.
Ketiga, menjadi pedoman yang tidak hanya berisikan prosedur perusahaan, namun juga semua kemungkinan terjadinya masalah atau hambatan saat melakukan pekerjaan.
Keempat, sebagai pedoman disiplin kerja, sehingga aturan yang ada perlu diikuti oleh semua pihak dan juga berisikan konsekuensi jika ditemukan pelanggaran, sehingga menciptakan disiplin dalam pekerjaan.
Kelima, meningkatkan reputasi. SOP menjadi salah satu ciri keseriusan organisasi dalam menjalankan bisnis dan meningkatkan reputasi ketika organisasi dipandang mampu menjalankan aturan dengan baik.
"Kalau tidak ada standar tata kelola Baznas dan tata kelola perzakatan nasional, kita bisa-bisa akan melenceng," ujarnya.
Baca juga: Baznas RI jadi role model tata kelola zakat di ASEAN
Baca juga: Kemenag luncurkan Panduan Strategis Pengelolaan Zakat dan Wakaf 2025
Menurut Zainulbahar, Indonesia adalah negara dengan penduduk mayoritas Islam, sehingga keberadaan lembaga zakat seperti Baznas sangat dibutuhkan, sebab berzakat bagi umat Islam adalah sebuah kewajiban.
Di negara-negara lain, lanjutnya, bahkan belum memiliki lembaga yang khusus menangani masalah zakat. Karena itu, besar harapannya agar Baznas hadir sebagai solusi dalam memecahkan masalah dan mengentaskan kemiskinan di Indonesia.
"Pengumpulan zakat bertujuan untuk memecahkan masalah dan pengentasan kemiskinan, itu rangkaian kecil yang kita akan upayakan untuk bisa mencapai tujuan tersebut," tutur Zainulbahar Noor.
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025