Badan Geologi sampaikan sejumlah perkembangan aktivitas Gunung Marapi

4 days ago 10
...Potensi terjadinya letusan masih tetap ada yang dapat terjadi sewaktu waktu sebagai bentuk dari pelepasan energi

Padang (ANTARA) - Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan sejumlah perkembangan aktivitas Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat.

"Erupsi atau letusan secara tidak kontinu masih berlanjut sampai saat ini sebagai akibat pasokan fluida/magma dari kedalaman tubuh gunung," kata Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Padang, Minggu.

Padang Minggu pagi Pos Gunung Api setempat melaporkan terjadinya erupsi pukul 08.37 WIB. Kolom abu teramati dengan tinggi 1.000 meter di atas puncak. Sebelum erupsi ini terjadi, data pengamatan menunjukkan tidak ada pasokan fluida/magma dari kedalaman yang signifikan.

"Secara kegempaan tidak terlihat adanya peningkatan," kata Muhammad Wafid.

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki meletus 110 kali selama delapan hari

Data variasi kecepatan seismik saat ini berfluktuasi di sekitar nol dengan simpangan yang relatif kecil yang mengindikasikan tekanan (stress) pada tubuh gunung api relatif kecil. Koherensi bernilai sekitar 0,7 yang menggambarkan kondisi medium di dekat permukaan gunung menuju stabil.

Dari pantauan satelit terpantau laju emisi gas SO2 bersifat fluktuatif dan tidak menunjukkan pola peningkatan. Merujuk pengukuran terakhir 22 April 2025 tercatat sebanyak 187 ton/hari.

Wafid menjelaskan erupsi-erupsi Gunung Marapi diperkirakan terjadi karena buka tutup ventilasi konduit di bagian dasar Kawah Verbeek. Saat terjadi pengerasan lava karena proses pendinginan maka ventilasi konduit akan menutup, dan gas magmatik tidak dapat lepas ke atmosfir sehingga terjadi akumulasi tekanan di bagian dangkal dekat permukaan.

"Saat batas kejenuhan tekanan terlewati mengakibatkan terjadinya erupsi dan ventilasi konduit membuka kembali," jelas dia.

Baca juga: Badan Geologi: Patuhi radius bahaya Gunung Karangetang-Sitaro

Proses seperti itu berulang dan selama dinamika pasokan fluida/magma dari kedalaman masih berlangsung maka erupsi-erupsi dapat terjadi kembali dengan tinggi kolom yang fluktuatif.

"Potensi terjadinya letusan masih tetap ada yang dapat terjadi sewaktu waktu sebagai bentuk dari pelepasan energi," kata dia mengingatkan.

Baca juga: Badan Geologi minta masyarakat patuhi radius bahaya Gunung Awu

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |