Jakarta (ANTARA) - Ketua Presidium Aqsa Working Group (AWG) menyambut baik usulan Guru Besar Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana untuk mendorong Jusuf Kalla (JK) sebagai pemimpin sementara Gaza.
"JK terbukti berhasil menjadi mediator dalam berbagai konflik, termasuk di Poso, Aceh, bahkan Afghanistan. Dengan pengalaman itu, JK memiliki kapasitas moral dan politik untuk berperan dalam rekonstruksi Gaza pasca gencatan senjata," kata Muhammad Anshorullah dalam siaran pers AWG di Jakarta, Selasa.
Anshorullah menilai, alih-alih membiarkan Tony Blair yang dikenal sebagai 'Trouble Maker' di kawasan Timur Tengah itu memimpin pemerintahan interim Gaza, memilih JK menjadi langkah yang jauh lebih realistis, adil, dan independen.
Menurutnya, JK memiliki pengalaman panjang dalam diplomasi dan penyelesaian konflik, baik di dalam negeri maupun di tingkat internasional.
"JK juga dinilai sebagai sosok yang tepat untuk memaksimalkan peran semua faksi dan lapisan rakyat Palestina dalam mempersiapkan pemerintahan Palestina yang kapabel, inklusif, dan demokratis," katanya.
Anshorullah juga menekankan bahwa sosok JK yang dikenal moderat dan pelaku ekonomi yang memiliki jaringan luas di dunia Islam, menjadi nilai tambah dalam membangun stabilitas dan menggerakkan ekonomi Gaza.
"Kehadiran tokoh seperti JK diharapkan mampu memperkuat semangat rekonsiliasi dan menegakkan keadilan bagi rakyat Palestina," katanya.
Lebih lanjut, Anshorullah menyeru seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk mendukung usulan tersebut, sebagai wujud nyata peran dan solidaritas Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Ia juga meminta Presiden Prabowo Subianto agar membawa dan memperjuangkan usulan tersebut kepada Presiden AS Donald Trump yang menjadi inisiator 'Proposal Damai di Gaza'.
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
