Jakarta (ANTARA) - Kelompok pengusaha yang tergabung dalam tiga asosiasi mendukung rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait jaminan kehalalan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ketiga asosiasi tersebut adalah Gabungan Pengusaha Dapur Makan Bergizi Indonesia (GAPEMBI), Asosiasi Pengusaha Wadah Makan Indonesia (APMAKI) dan Asosiasi Produsen Alat Dapur dan Makan (ASPRADAM).
"Dukungan kami ini mencakup penyediaan food tray dan perlengkapan makan lain yang aman untuk kesehatan sesuai dengan standar Nasional Indonesia (SNI) dan bersertifikasi halal guna memastikan kelancaran program MBG di seluruh Indonesia," ujar Sekjen APMAKI Ardy Susanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Sebagai mitra strategis dalam penyediaan sarana makan yang higienis, aman dan sesuai standar halal, ketiga asosiasi tersebut siap berkolaborasi dengan pemerintah, Badan Gizi Nasional (BGN), serta seluruh pemangku kepentingan.
Ardy mengatakan produsen dalam negeri siap memenuhi kebutuhan food tray program MBG. Berdasarkan estimasi kapasitas produksi anggota, industri nasional saat ini sudah dapat memproduksi sekitar 10 juta unit food tray per bulan atau sekitar 100 juta unit per tahun.
Selain itu, produsen dalam negeri bakal memastikan keamanan peralatan makan yang digunakan dalam program MBG agar sesuai dengan standar SNI.
"Dengan kapasitas tersebut, produsen dalam negeri siap mengambil alih sebagian besar pasokan yang selama ini diimpor dari luar negeri, sekaligus menjamin standar kehalalan, keamanan, dan kualitas yang sesuai rekomendasi MUI, SNI dan kebutuhan BGN," ujar dia.
Sementara itu, Ketua umum GAPEMBI H Alven Stony mengatakan pengusaha dapur makan siap mendukung program ini dengan menyediakan dapur yang higienis, sesuai standar gizi, dan patuh terhadap rekomendasi MUI.
"Kami juga mengimbau agar para kepala SPPG bisa pro aktif dalam memastikan SPPG yang mereka kelola menggunakan peralatan makan dan dapur yang bersertifikat halal dan memastikan aspek thoyib sesuai rekomendasi MUI yang ditujukan kepada kepala BGN," kata Alven.
Ketua APMAKI Alie Cendrawa mengatakan industri wadah makan yang tergabung dengan APMAKI telah memiliki kemampuan produksi 8,5 juta set per bulan. Selain itu, APMAKI juga siap meningkatkan kapasitas produksi untuk memastikan distribusi food tray yang sesuai standar halal dan SNI apabila dibutuhkan oleh pemerintah dan BGN.
Sedangkan ASPRADAM pun akan memastikan perusahaan produsen alat dapur dan makan yang tergabung dengan asosiasi mereka mempunyai kemampuan produksi dua juta set per bulan dan juga siap untuk menambahkan fasilitas produksinya agar memastikan suplai peralatan dengan kualitas terbaik agar program MBG berjalan efektif dan berkelanjutan.
Dengan cakupan yang demikian luas dan kepastian fiskal yang kuat, kebutuhan logistik pendukung termasuk food tray akan terus meningkat dan berkelanjutan.
"Kami, tiga asosiasi pengusaha bersama industri nasional lainnya siap mengambil peran strategis dengan kapasitas produksi yang mampu memenuhi kebutuhan jutaan unit food tray setiap bulan, sehingga pelaksanaan program MBG dapat berjalan efektif, efisien, dan mendukung kemandirian industri dalam negeri," kata Alie.
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.