ASN DKI butuh literasi statistik seiring Jakarta jadi kota global

Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta berpendapat aparatur sipil negara (ASN) DKI membutuhkan literasi statistik seiring Jakarta menjadi kota global sebagai fondasi bagi ekosistem bagi tata kelola kota yang modern.

"Literasi statistik menjadi penting ketika kita memasuki satu kota global. Karena banyak literasi yang harus kita punya. Selain literasi statistik, ada literasi keuangan, literasi kesehatan, dan juga literasi yang terkait dengan kewirausahaan," ujar Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin di Jakarta, Rabu.

Dia dalam Podcast bertema "Meningkatkan Literasi Statistik untuk Kebijakan Pembangunan Jakarta Menuju Kota Global" mengatakan literasi statistik merupakan kemampuan untuk memahami, menafsirkan, dan memberikan satu pemanfaatan terhadap data secara lebih tepat atau informasi yang terkait dengan itu.

Dalam konteks kota global, tata kelola pemerintahan yang berbasis teknologi informasi, efektif, transparan berbasis data statistik dan informasi, membutuhkan SDM yang mengampunya.

"Dan memang banyak keputusan-keputusan strategis yang boleh jadi membutuhkan peran-peran literasi statistik yang dimiliki oleh ASN dan juga para pengambil kebijakan," katanya.

Dalam konteks itu, setiap ASN perlu terus membangun literasi statistik melalui pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan. Hal itu lantaran kualitas kebijakan yang lahir dari masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sangat dipengaruhi kemampuan dari masing-masing mereka terkait penguasaan data-data yang dimiliki dan cara mengolahnya menjadi sebuah kebijakan.

BPS DKI, tambah Hasanudin, bersama wali data lain yakni dinas kominfotik memiliki tanggung jawab untuk terus memberikan pembinaan statistik sektoral kepada OPD secara berkesinambungan untuk meningkatkan literasi statistik.

Selain itu, edukasi literasi statistik di Jakarta juga diberikan kepada komunitas-komunitas termasuk di level dunia usaha, media, dan pelajar.