Kuala Lumpur (ANTARA) - Menteri-menteri luar negeri anggota ASEAN menyerukan berbagai pihak yang terkait dalam kesepakatan damai Gaza untuk sepenuhnya mematuhi ketentuan yang telah disepakati.
Hal itu disampaikan menteri-menteri luar negeri ASEAN dalam pernyataan bersama yang dirilis Kementerian Luar Negeri Malaysia selaku negara pemegang keketuaan ASEAN tahun ini.
"Kami menyerukan kepada pihak-pihak terkait untuk sepenuhnya mematuhi ketentuan yang telah disepakati dan mendesak pelaksanaannya secara cepat dan menyeluruh," tulis keterangan yang diterima di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa malam.
Secara umum, menlu se-ASEAN menyambut baik kesepakatan damai gerakan perlawanan Islam (Hamas) dan Israel mengenai tahap pertama dari “Rencana Komprehensif untuk Mengakhiri Konflik Gaza” yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump di Sharm El-Sheikh, Mesir pada 8 Oktober 2025, dengan tujuan untuk mencapai penghentian permanen permusuhan.
Mereka juga memuji Presiden Trump atas kepemimpinannya yang berkelanjutan dan upayanya yang gigih untuk mengakhiri perang di Gaza, serta menghargai peran penting dan upaya kolektif Republik Arab Mesir, Negara Qatar, dan Republik Turki, serta para mitra lainnya dalam memfasilitasi mediasi dan pelaksanaan rencana komprehensif tersebut.
Menurut para menlu, perkembangan ini menandai langkah penting menuju berakhirnya konflik Gaza, termasuk dalam mencegah penderitaan lebih lanjut, hilangnya nyawa, pengusiran paksa warga sipil, memastikan pembebasan semua sandera dan tahanan, memungkinkan penarikan penuh pasukan Israel, mendukung rekonstruksi Gaza, serta mewujudkan hak rakyat Palestina atas penentuan nasib sendiri dan pembentukan negara.
Menlu se-ASEAN juga menyerukan kepada komunitas internasional untuk memanfaatkan momentum ini guna melanjutkan proses perdamaian berdasarkan solusi dua negara sesuai dengan hukum internasional dan resolusi-resolusi Dewan Keamanan serta Majelis Umum PBB yang relevan, termasuk Resolusi Majelis Umum PBB A/RES/ES-10/23 tentang Penerimaan Anggota Baru PBB tertanggal 10 Mei 2024.
"Kami menekankan perlunya gencatan senjata permanen; penyaluran bantuan kemanusiaan yang segera, tanpa hambatan, aman, dan berkelanjutan kepada semua yang membutuhkan; termasuk melalui kelanjutan dan penguatan peran serta mandat UNRWA, serta dimulainya segera upaya rekonstruksi di Gaza untuk membantu membangun kembali kehidupan dan melindungi martabat rakyat Palestina," demikian keterangan itu.
Baca juga: Airlangga: ASEAN jadi kawasan stabil di tengah ketegangan geopolitik
Baca juga: PM Malaysia serukan kerja sama kuat ASEAN-GCC akhiri kekejaman di Gaza
Baca juga: Anwar Ibrahim: Pertemuan dengan Trump di KTT ASEAN penting bahas Gaza
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.