AS beri tarif tambahan ke BRICS, Menperin: Percayakan pada negosiator

2 months ago 21

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan Indonesia harus mempercayakan proses negosiasi tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) ke para tim negosiator yang dikirim oleh pemerintah.

Hal tersebut disampaikan Menperin Agus menjawab pertanyaan terkait rencana Presiden AS Donald Trump yang akan mengenakan tarif tambahan 10 persen bagi negara yang tergabung atau mendukung BRICS.

"Percayakan saja ke para negosiator kita yang sekarang sedang ada di Amerika Serikat," kata Menperin Agus ditemui di Jakarta, Senin.

Adapun BRICS merupakan singkatan dari negara pendiri dan anggota penuh Brazil, Rusia, India, China, Afrika Selatan. Seiring berjalan waktu, anggota BRICS bertambah menjadi Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Indonesia menjadi salah satunya.

Menurut Menperin, para negosiator tarif yang ditugaskan di AS memiliki target resiprokal yang paling bagus bagi Indonesia, serta dirinya meyakini Indonesia merupakan negara yang cukup penting bagi AS untuk pemajuan ekonomi.

Baca juga: BRICS tegaskan Gaza "bagian tak terpisahkan" dari wilayah Palestina

"Kita tunggu aja. Dan saya kira juga pemerintah Amerika pada saatnya nanti dia bisa lebih fleksibel, lebih dinamis terhadap kepentingan Indonesia. Karena juga Indonesia merupakan negara yang cukup penting bagi Amerika, baik itu untuk geokonomi, untuk ekonomi, untuk perdagangan, dan lain sebagainya," katanya.

Meski demikian, menurut Menperin pengenaan tarif tambahan tersebut akan berdampak ke Indonesia, namun hal tersebut turut memberikan dampak serupa ke AS.

Terkait diversifikasi pasar produk dalam negeri, disampaikan Menperin saat ini ekspor produk domestik dalam posisi yang bagus, yang merupakan salah satu kunci utama pertumbuhan ekonomi.

"Ada empat kunci utama dari pergerakan ekonomi itu, yang pertama adalah konsumsi rumah tangga, yang kedua investasi, yang ketiga ekspor, lalu belanja pemerintah," kata dia.

Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif tambahan 10 persen kepada negara mana pun yang mendukung "kebijakan anti-Amerika" kelompok BRICS.

Baca juga: Hari terakhir KTT BRICS, Prabowo bahas isu lingkungan dan kesehatan

"Tidak akan ada pengecualian untuk kebijakan ini," tulis Trump di platform media sosial miliknya, Truth Social, pada Minggu (6/7).

Pernyataannya itu muncul ketika para pemimpin negara-negara BRICS berkumpul di Rio de Janeiro, Brazil, untuk menghadiri pertemuan puncak tahunan mereka.

Dalam unggahan terpisah, Trump mengumumkan bahwa surat pemberitahuan tarif atau kesepakatan dagang dengan berbagai negara di dunia akan mulai dikirimkan pada Senin (7/7) pukul 12.00 waktu Washington (23.00 WIB).

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |