AS bantu Filipina perkuat metode pelacakan terhadap bahan berbahaya

3 days ago 9

Manila (ANTARA) - Amerika Serikat, melalui Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan (Defense Threat Reduction Agency/DTRA), memberikan dukungan pelatihan untuk memperkuat respons Filipina terhadap penyelundupan bahan kimia, biologi, radiologi, dan nuklir berbahaya di laut dan pelabuhan.

Kedutaan Besar AS di Manila pada Rabu menyatakan bahwa program tersebut mencakup kegiatan “pelatihan untuk pelatih” guna mempertahankan upaya berbagai lembaga dalam mengidentifikasi kesenjangan operasional dan doktrinal dalam keamanan maritim.

Para ahli dari Program Kontraproliferasi Internasional DTRA mengadakan lokakarya tentang penargetan dan manajemen risiko di Manila pada 24-28 Maret 2025, dan melatih 35 personel Filipina dalam mengidentifikasi, menargetkan, dan mencegat kapal serta kargo ilegal yang memperdagangkan komponen berbahaya dari senjata pemusnah massal.

Direktur Pusat Program Pengelolaan Dewan Anti-Terorisme Filipina, Jose Embang menyampaikan terima kasih kepada DTRA atas dukungan berkelanjutan dengan mengatakan bahwa upaya bersama ini berkontribusi terhadap keamanan nasional dan global.

Kepala DTRA di Kedutaan Besar AS di Manila, Nicholas DeDominici, mengatakan bahwa badannya akan terus melanjutkan inisiatifnya di Filipina untuk memperkuat komitmen kokoh antara kedua negara.

Peserta dalam kegiatan tersebut termasuk perwakilan dari Kantor Manajemen Perdagangan Strategis Departemen Perdagangan dan Perindustrian, Kantor Keamanan Transportasi Departemen Transportasi, Biro Bea Cukai, Otoritas Pelabuhan Filipina, Otoritas Industri Maritim.

Kantor Kepresidenan untuk Urusan Maritim, Institut Penelitian Nuklir Filipina, Penjaga Pantai Filipina, Angkatan Laut Filipina, dan Kelompok Maritim Kepolisian Nasional Filipina, juga terlibat.

DTRA adalah badan yang berada di bawah Departemen Pertahanan AS yang bertugas menangkal proliferasi dan ancaman senjata pemusnah massal seperti senjata nuklir, radiologi, kimia, dan biologi yang dapat membahayakan banyak orang.

Sumber: PNA-OANA

Baca juga: Kehadiran pangkalan militer AS di Filipina perparah ketegangan

Baca juga: Filipina akan kembalikan rudal AS jika China berhenti 'agresif'

Penerjemah: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |