Anggota ORI: Kondisi daerah pagar laut Banten mencekam saat didatangi

5 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Anggota Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Yeka Hendra Fatika mengungkapkan kondisi daerah di sekitar pagar laut perairan Tangerang, Banten, saat pertama kali didatangi institusinya cukup mencekam.

"Saya ke Banten itu, pagar laut itu, 5 Desember (2024). Waktu 5 Desember saya ke sana, kondisi di sana mencekam, pandangan mata ini," kata Yeka di Kantor ORI, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, kondisi mencekam tersebut tercermin dari panjangnya pagar laut di perairan tersebut.

"Magerin laut itu sudah tidak pakai otak, sudah tidak pakai rasa. Ini nelayan bagaimana gitu ya? Dan itu ternyata panjang banget 30 kilometer," ujarnya.

Baca juga: Warga Tangerang cukur gundul apresiasi pengungkapan kasus pagar laut

Ia lantas mempertanyakan kenapa pihak terkait diam sehingga pagar laut bisa terbangun hingga mencapai sepanjang 30 kilometer.

"Kok diam semua? Semua diam. Ombudsman yang mengawali satu-satunya," katanya.

Pada kesempatan sebelumnya, Kepala Perwakilan ORI Provinsi Banten Fadli Afriadi dalam konferensi pers di Kantor ORI, Senin (3/2), mengungkapkan bahwa pagar laut di perairan Tangerang mengakibatkan sedikitnya 3.888 orang nelayan merugi senilai Rp24 miliar terhitung sejak Agustus 2024 hingga Januari 2025.

Ombudsman menyimpulkan telah terjadi malaadministrasi berupa pengabaian kewajiban hukum oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten dalam menindaklanjuti dan menyelesaikan pengaduan masyarakat mengenai permasalahan pagar laut tersebut.

Baca juga: Polri tahan empat tersangka kasus pagar laut Tangerang

Baca juga: Menteri ATR bantah sertifikat pagar laut milik Aguan batal dicabut

Pewarta: Rio Feisal
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |