Jakarta (ANTARA) - Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Ajbar mengimbau generasi muda untuk berani mengambil peran dalam menyongsong era bonus demografi dengan memegang teguh ideologi bangsa.
“Mahasiswa harus berani mengambil peran dan mempersiapkan diri menyambut bonus demografi dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila. Penguatan sumber daya manusia melalui pendidikan menjadi kunci agar generasi muda mampu menjadi penggerak kemajuan bangsa,” kata Ajbar sebagaimana keterangan diterima di Jakarta, Rabu.
Dalam menghadapi perubahan zaman, generasi muda dinilai perlu memiliki fondasi kebangsaan yang kuat melalui pemahaman dan pengamalan Empat Pilar MPR RI, yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Empat Pilar MPR RI bukan hanya materi sosialisasi, tetapi panduan moral dan ideologis yang harus dihidupi oleh setiap warga negara, khususnya mahasiswa. Ketika nilai-nilai itu tertanam kuat, bangsa ini akan tetap kokoh menghadapi tantangan global,” katanya.
Ajbar menyampaikan pesan tersebut saat memberikan kuliah umum di Sekolah Tinggi Teologi (STT) Mamasa, Sulawesi Barat pada Selasa (14/10).
Dalam kesempatan tersebut, Ketua STT Mamasa Stevanus menyampaikan komitmen kampus dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter melalui dunia pendidikan.
“STT Mamasa telah berdiri selama 20 tahun dan melahirkan sekitar 1.500 alumni. Ke depan, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas kampus melalui inovasi, kolaborasi, dan penguatan nilai-nilai kebangsaan,” katanya.
Di akhir acara, Ajbar dan STT Mamasa sepakat untuk terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai kebangsaan, guna melahirkan generasi muda yang berintegritas, berdaya saing, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Baca juga: Ahmad Muzani: Pondok Pesantren setara pendidikan formal
Baca juga: Ketua MPR bangga Presiden berperan dalam perdamaian Israel-Palestina
Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.