Anggota DPR RI nilai MBG hadirkan ekonomi daerah yang inklusif 

1 day ago 11

Tabanan, Bali (ANTARA) - Anggota DPR RI Tutik Kusuma Wardhani menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) menghadirkan pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif karena memberdayakan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) hingga menciptakan lapangan kerja baru.

"Program MBG dirancang untuk memberdayakan UMKM dan ekonomi kerakyatan," kata Tutik di sela sosialisasi MBG kepada masyarakat di Luwus, Tabanan, Bali, Minggu.

Menurut dia, sesuai proyeksi Badan Bergizi Nasional, program MBG menciptakan 111 pekerjaan baru bagi masyarakat lokal.

Dengan target 30.000 lebih dapur umum atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di seluruh Indonesia, diperkirakan menciptakan sekitar 1,5 juta lapangan kerja baru, termasuk tenaga relawan, staf dapur, dan petugas satuan keamanan atau satpam.

Baca juga: DPR usul sekolah pekerjakan guru beragama minoritas demi siswa

Dengan begitu, wakil rakyat asal Bali tersebut menilai MBG berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di daerah.

Masalahnya, Badan Gizi Nasional bekerja sama dengan petani, peternak, dan nelayan setempat untuk memasok bahan baku makanan kepada SPPG.

Ia meyakini program strategis nasional dari pemerintahan Prabowo-Gibran itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Program MBG merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan gizi, khususnya bagi anak-anak sekolah," kata Anggota Komisi IX DPR RI itu.

Baca juga: Anggota DPR: Swasembada jadi misi utama kebijakan energi nasional

Sementara itu, Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional Ade Tias Maulana dalam sosialisasi itu menjelaskan tujuan dari program MBG yakni untuk meningkatkan gizi berkualitas, kualitas SDM, dan pemenuhan gizi yang tepat kepada masyarakat.

"Harapannya dengan adanya gizi yang di berikan pada masyarakat dengan program ini akan meningkat gizi berkualitas pada masyarakat," kata111¹ Ade Tias.

Studi dari Bank Dunia pada 2024 menunjukkan bahwa pemberian makan bergizi tidak hanya meningkatkan tingkat kehadiran dan partisipasi anak di sekolah, tetapi juga mengurangi angka malanutrisi dan tengkes atau stunting.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi tanah air sepanjang 2024 mencapai 5,03 persen atau melambat dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2023 mencapai 5,05 persen.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi di Bali melebihi pertumbuhan ekonomi secara nasional itu yakni mencapai 5,48 persen.

Namun jika dibandingkan tahun sebelumnya, ekonomi di Bali juga mengalami perlambatan dengan besaran mencapai 5,71 persen pada 2023.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |