Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih menilai bahwa riset merupakan investasi utama bangsa yang berperan strategis dalam mendorong kemajuan, seperti akselerasi ekonomi berkelanjutan.
"Perencanaan yang baik adalah yang didahului penelitian (riset). Riset mengubah dugaan (asumsi) menjadi kepastian (fakta)," kata Fikri, mengutip pepatah atau adagium manajemen modern, dikutip di Jakarta, Kamis.
Hal tersebut telah ia tegaskan saat menghadiri Seminar Nasional bertajuk Membangun Ekonomi dan Bisnis Keumatan melalui Riset dan Inovasi Kelembagaan untuk UMKM dan Masyarakat di Jakarta, Senin (29/9).
Menurutnya, penguatan riset dapat menjadikan bangsa Indonesia lebih mandiri sekaligus meningkatkan daya saing di tengah dinamika global.
Sebagai badan yang mengampu pengembangan riset di Tanah Air, kata Fikri, hasil kerja BRIN berkontribusi krusial bagi ketahanan bangsa, seperti menciptakan inovasi di sektor strategis, yaitu pengembangan formula obat dan alat kesehatan berteknologi tinggi untuk memutus ketergantungan impor.
Selain itu, kata dia, riset BRIN juga mendukung akselerasi pertanian berkelanjutan melalui pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan penginderaan jauh (remote sensing) guna memprediksi hasil panen secara efisien.
Fikri menegaskan ke depannya diperlukan sinergi yang berkelanjutan antara DPR RI, BRIN, lembaga pendidikan, dan masyarakat agar hasil riset menjadi solusi nyata bagi UMKM dan rujukan kebijakan publik.
Senada dengan hal itu, Praktisi Bisnis Keumatan, Agung Yulianto dan Ketua STIT An Nuaimy, KH Itang Rusmana menekankan bahwa bisnis keumatan harus berlandaskan nilai keislaman dan aspek profesionalitas, berkelanjutan, dan kolaboratif.
Baca juga: BRIN dukung hilirisasi sawit lewat riset benih presisi dan turunannya
Baca juga: Kemdiktisaintek kucurkan Rp47 miliar guna perkuat riset di 38 provinsi
"Peta jalan bisnis secara praktis berbasis nilai keislaman yang adil dan berorientasi dunia akhirat, dengan menekankan aspek profesionalitas, berkelanjutan, dan kolaboratif dalam menjalankan usaha atau bisnis," kata Agung.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Subdirektorat Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN Wihatmoko Waskitoaji menyatakan dukungannya dan menegaskan komitmen lembaganya dalam memastikan hasil riset dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat dan UMKM.
Komitmen itu, kata dia, diwujudkan melalui serangkaian program pendampingan, termasuk Pendampingan Inovasi Akar Rumput (PIAR) dan Pendampingan Usaha Mikro Berbasis Iptek (PUMI) yang dilaksanakan sepanjang 2023 hingga 2025.
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.