Anggota DPR minta BRIN gandeng inovator lokal untuk kemandirian riset

1 week ago 7

Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih meminta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memaksimalkan kolaborasi dengan inovator lokal dan lembaga riset internasional demi menghadirkan kemandirian riset bangsa.

Fikri mencontohkan seorang penemu asal Jawa Tengah yang berhasil memperoleh paten dari United States Patent and Trademark Office (USPTO), bahkan disebut-sebut mengungguli karya lulusan Massachusetts Institute of Technology (MIT).

"Saya sudah pernah pamer di Jawa Tengah. Itu ada inventor yang punya paten di luar, US PTO. Bahkan, mengalahkan lulusan MIT, padahal di sini cuma lulusan SMK," kata Fikri kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

Sebelumnya, dalam sesi rapat dengan BRIN beberapa waktu lalu, legislator dari daerah pemilihan (Dapil) IX Jawa Tengah itu juga telah menyampaikan kekhawatirannya tentang bencana lingkungan yang terus berulang, khususnya tanah longsor di Wonosobo, Jawa Tengah, yang disebabkan oleh pertanian monokultur.

Atas persoalan itu, pria peraih gelar doktor ilmu lingkungan Universitas Diponegoro (UNDIP) itu mengusulkan agar BRIN berkolaborasi dengan lembaga riset global, seperti Wageningen University & Research (WUR) dari Belanda.

Menurut Fikri, kolaborasi itu diharapkan dapat membawa terobosan teknologi pertanian yang adaptif, seperti metode menanam kentang di udara yang telah dikembangkan WUR.

"Apa tidak mungkin kerja sama BRIN dengan WUR, sehingga problema longsor tidak akan terus-menerus begitu sampai sekarang. Sudah berapa desa yang sudah langganan seperti itu, dan bahkan timbul korban jiwa," ujarnya.

Selain itu, Fikri juga menyinggung kegagalan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Jepara. Meskipun teknologi nuklir dikenal ramah lingkungan, proyek tersebut terhambat oleh penolakan yang dimotori oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang dicurigai berafiliasi dengan pihak asing.

Oleh sebab itu, ia menekankan agar perencanaan program strategis BRIN harus lebih matang.

"Menurut saya, BRIN juga harus merencanakan dengan baik supaya ini bisa realistis," ucap Fikri.

Baca juga: BRIN wujudkan kemandirian pengadaan data citra satelit

Baca juga: Kemdiktisaintek gelontorkan Rp30 miliar untuk penguatan riset daerah

Baca juga: Kemenekraf-BRIN perkuat riset untuk akselerasi pertumbuhan ekraf

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |