Anemia pada ibu hamil bisa pengaruhi perkembangan otak bayi

18 hours ago 6

Jakarta (ANTARA) - Anemia menjadi tantangan kesehatan untuk ibu hamil yang bisa berdampak dalam perkembangan saraf otak pada bayi.

Melansir laman Hindustan Times, pada Minggu, Direktur obstetri dan ginekologi di Rumah Sakit CK Birla Gurugram Dr. Anjali Kumar menjelaskan bahwa anemia terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat untuk mengangkut oksigen yang cukup ke jaringan.

Menurut dia kebutuhan zat besi meningkat secara signifikan selama kehamilan untuk memenuhi kebutuhan janin yang sedang berkembang dan volume darah ibu yang meningkat. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, ibu hamil mungkin mengalami anemia defisiensi zat besi.

Baca juga: Dokter ungkap anemia dapat dicegah wanita sejak usia remaja

"Perkembangan otak janin dimulai sejak awal kehamilan dan sangat bergantung pada pasokan oksigen dan nutrisi yang tepat. Zat besi sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak janin, terutama dalam fungsi-fungsi seperti mielinisasi, fungsi neurotransmitter, dan metabolisme energi," jelasnya.

"Jika seorang ibu hamil mengalami anemia, berkurangnya pasokan oksigen dan zat besi dapat mengganggu fungsi-fungsi penting tersebut," lanjutnya.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA Psychiatry pada tahun 2019, anak-anak yang lahir dari ibu yang mengalami anemia pada trimester pertama lebih mungkin menderita gangguan spektrum autisme dan gangguan pemusatan perhatian atau hiperaktif (ADHD).

Baca juga: Sering lemas saat menstruasi? berikut cara mencegah anemia

Tingkat dan waktu anemia juga tampaknya memainkan peran penting, dengan anemia yang terjadi pada awal kehamilan atau anemia sedang hingga berat memiliki efek samping yang lebih besar.

Menurut dia faktor-faktor lain seperti pola makan ibu, dan akses layanan kesehatan juga memainkan peran penting dalam menentukan perkembangan saraf janin.

Anemia berat atau anemia pada awal kehamilan, memiliki dampak negatif pada perkembangan saraf janin, ia menyarankan ibu hamil untuk melakukan skrining anemia.

"Skrining anemia dini dan pengobatan dengan nutrisi dan suplemen zat besi dapat menjadi hal yang penting untuk mencegah risiko tersebut," ucapnya.

Baca juga: Dokter paparkan perbedaan anemia dan darah rendah

Baca juga: Lima rekomendasi buah penambah darah, cegah anemia secara alami

Penerjemah: Sri Dewi Larasati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |