Nanjing (ANTARA) - Para arkeolog telah menemukan seperangkat alat pembuat api yang berasal dari sekitar 7.000 tahun yang lalu di sebuah situs arkeologi di Provinsi Jiangsu, China timur, menandainya sebagai bukti fisik tertua yang diketahui untuk teknologi pembuatan api yang ditemukan di China hingga saat ini.
Gan Huiyuan, seorang peneliti di institut peninggalan budaya dan arkeologi provinsi tersebut, yang memimpin penggalian di situs Caoyangang, mengatakan peralatan yang baru ditemukan tersebut terdiri dari tongkat bor dan papan api.
Tongkat bor tersebut memiliki panjang lebih dari 60 sentimeter, sedangkan papan apinya memiliki panjang lebih dari 30 sentimeter. Artefak berwarna cokelat itu memiliki lebih dari 10 lekukan bundar berwarna hitam pekat pada permukaannya, yang dengan jelas menunjukkan tanda-tanda pembakaran.
"Alat pembuat api ini bukan hanya yang terpanjang yang pernah ditemukan di situs tersebut, tetapi, juga peralatan pembuat api dalam kondisi paling baik yang pernah ditemukan hingga saat ini," kata Gan, seraya menambahkan bahwa sejak penggalian dimulai, sejumlah peralatan pembuat api telah ditemukan di situs tersebut.
Selain itu, sebuah lekukan sirkular, yang kemungkinan digunakan untuk mengikat tali, ditemukan di salah satu ujung papan api, yang mengindikasikan bahwa benda tersebut dirancang agar mudah dibawa atau digantung.
Situs Caoyangang, yang membentang seluas 80.000 meter persegi, telah menjadi tempat ditemukannya banyak artefak selain alat pembuat api. Lebih dari 3.000 benda, termasuk tembikar, peralatan dari tulang, benda-benda dari kayu, fosil hewan rusa, babi, sapi, anjing, dan berbagai jenis burung, serta sisa-sisa tanaman air, telah ditemukan di situs tersebut.
Temuan-temuan itu memberikan gambaran yang jelas tentang kehidupan sehari-hari dan kepekaan estetika masyarakat kuno yang pernah berjaya di area tersebut, kata para arkeolog.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025