Alasan pakai inspeksi lebih baik sebelum beli mobil bekas, terutama EV

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Membeli mobil bekas kini semakin diminati, termasuk kendaraan listrik (EV).

Namun kondisi kendaraan yang tampak mulus dari luar belum tentu mencerminkan kondisi sesungguhnya.

Untuk itu, layanan inspeksi menyeluruh bisa menjadi opsi, terutama bagi pembeli EV bekas, serta berbeda-beda tergantung jenis kendaraan yang dibeli.

Menurut siaran pers layanan inspeksi Garasi.id, Senin, layanan inspeksi kendaraan modern kini tidak hanya dapat memeriksa kendaraan konvensional bensin (ICE), tapi juga berbagai jenis kendaraan, salah satunya mobil listrik, yang kini sudah luas penggunaannya.

“Beli mobil itu penggunaan jangka panjang. Jadi jangan ambil risiko hanya karena tergiur tampilan luar. Periksa dulu, pastikan aman, baru beli. Dengan layanan inspeksi independen sebagai pihak ketiga, prosesnya netral, profesional, dan transparan,” ujar CEO Garasi.id Ardyanto Alam.

Di pasar mobil bekas, tidak jarang ditemukan kendaraan yang mengalami kerusakan tersembunyi, seperti mesin bermasalah, suspensi aus, hingga sistem kelistrikan tidak stabil.

Pada EV, risiko tambahan muncul pada baterai dan komponen bertegangan tinggi. Tanpa pemeriksaan profesional, pembeli berpotensi mengeluarkan biaya perbaikan besar setelah transaksi.

Baca juga: Tips membeli mobil bekas bagi kaum hawa

Sejumlah layanan inspeksi kini menawarkan pemeriksaan mendetail, seperti Garasi.id yang menyediakan pemeriksaan di lebih dari 170 titik, mencakup mesin, transmisi, rem, suspensi, kelistrikan, hingga indikasi bekas tabrakan atau banjir. Fungsi dasar seperti AC, wiper, dan sistem bahan bakar juga diperiksa.

Selain jenis powertrainnya, metode pemeriksaan disesuaikan dengan jenis kendaraan. Misalnya, mobil otomatis diperiksa respons perpindahan gigi dan potensi slip transmisi, sedangkan mobil manual difokuskan pada kondisi kopling dan perpindahan gigi.

Untuk mobil listrik, pemeriksaan lebih menitikberatkan pada kondisi baterai, sistem pendingin, dan koneksi kelistrikan bertegangan tinggi. Sedangkan kendaraan bermesin bensin atau diesel (ICE) lebih fokus pada kondisi mesin, pelumasan, dan sistem pembakaran. Pendekatan ini penting untuk memastikan setiap jenis kendaraan dinilai secara tepat sesuai karakteristik teknisnya.

Hasil inspeksi biasanya disediakan dalam bentuk laporan digital lengkap dalam 24 jam, dengan foto dokumentasi, rekomendasi teknis, estimasi biaya perbaikan, dan analisis kewajaran harga.

“Layanan inspeksi tentu ingin memberi rasa aman kepada pembeli, terutama yang belum pernah beli mobil sebelumnya. Dengan laporan yang jelas, konsumen bisa negosiasi lebih percaya diri, atau bahkan mundur dari transaksi kalau kondisi mobil tidak ideal,” kata Ardy.

Dengan informasi ini, pembeli dapat mengambil keputusan secara rasional, baik untuk menegosiasi harga atau bahkan membatalkan transaksi jika kondisi mobil tidak sesuai harapan.

Biaya inspeksi juga terbilang relatif terjangkau, jika dibanding dengan potensi kerugian akibat kerusakan besar yang umumnya baru ditemukan ketika sudah membeli mobil bekas.

Bagi EV bekas, inspeksi profesional menjadi kunci agar pembeli memahami kondisi baterai dan komponen listrik, sekaligus meminimalkan risiko finansial di masa depan.

Baca juga: OLX Mobbi benarkan adanya penurunan harga jual kendaraan listrik bekas

Baca juga: Alasan lebih baik libatkan inspeksi independen saat beli mobil bekas

Pewarta:
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |