Jakarta (ANTARA) - Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menyampaikan bahwa tingkat akurasi informasi meteorologi, klimatologi, dan geofisika telah mencapai 102,9 persen dari target indikator kinerja nasional.
“Capaian ini menunjukkan keandalan sistem pengamatan dan peningkatan kapasitas analisis di seluruh satuan kerja BMKG,” kata dia, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, selain akurasi, indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan BMKG juga menembus 99,73 persen pada triwulan III tahun 2025.
Pencapaian tersebut dinilai merupakan hasil dari modernisasi alat observasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kebencanaan.
Dalam hal ini, BMKG memiliki pusat kendali utama yang dibangun di Jakarta dan didukung oleh backup command center di Bali untuk menjamin keandalan sistem 24 jam.
BMKG selain itu juga terus memperluas program edukasi publik, termasuk Sekolah Lapang Cuaca dan Sekolah Lapang Iklim, guna meningkatkan literasi iklim masyarakat.
“Pemahaman masyarakat terhadap informasi BMKG kini mencapai 107 persen dari target, ini bukti bahwa edukasi langsung memberi dampak,” kata Fathani, dihadapan peserta rapat yang dipimpin Ridwan Bae, selaku Wakil Ketua Komisi V DPR RI.
Fathani menyebut keberhasilan itu menjadi dasar bagi BMKG untuk memperkuat sistem komunikasi publik agar informasi cuaca lebih mudah dipahami masyarakat. “Layanan cepat, akurat, dan mudah diakses menjadi fokus utama BMKG ke depan,” cetusnya menegaskan.
Baca juga: BMKG kembangkan pusat kendali ganda sistem peringatan dini nasional
Baca juga: BMKG pasang 19 sensor gempa dan tsunami wilayah di Sulawesi Utara
Baca juga: BMKG perluas radar cuaca untuk peringatan ekstrem di wilayah maritim
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































