Aktivis imbau masyarakat tetap waspada hadapi isu provokatif

2 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Aktivis dari Aliansi Rakyat Peduli Negara (ARPN) mengimbau masyarakat agar tetap waspada jika menghadapi atau mendengar isu-isu provokatif, salah satunya mengenai keretakan hubungan antara TNI dan Polri.

Menurut Koordinator ARPN Mario, dalam aksi damai yang digelar di Jakarta, Minggu, isu tersebut merupakan salah satu upaya provokatif yang bertujuan memecah belah bangsa

Dia juga mengatakan isu hubungan TNI-Polri yang tidak solid itu merupakan bentuk propaganda yang sengaja dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab pascakerusuhan anarkis pada akhir Agustus 2025.

"Isu TNI dan Polri saling berseteru itu tidak benar. Tanpa TNI-Polri, mustahil kita bisa menjaga kedaulatan dan keamanan negara," kata Mario.

Maka dari itu, dia mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terhasut oleh isu yang menyudutkan aparat TNI maupun Polri.

Dia menambahkan sinergi TNI-Polri adalah benteng kokoh bangsa sehingga masyarakat harus mewaspadai pihak-pihak yang sengaja memancing konflik.

"Harapan kami, TNI dan Polri Solid, komitmen kuat melindungi rakyat, dan jangan memberi ruang bagi provokator yang ingin melemahkan persatuan bangsa," ujar Mario.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan aksi damai ARPN itu mengandung pesan moral bahwa masyarakat berada di belakang TNI dan Polri.

Dia menegaskan stabilitas nasional hanya bisa dijaga jika kedua institusi pertahanan dan keamanan itu saling berdiri berdampingan.

"Kalau ada isu TNI-Polri bermusuhan, itu bohong besar. Hari ini kita buktikan, TNI dan Polri baik-baik saja, solid, dan tetap bersatu menjaga bangsa," tegas Mario.

Baca juga: Warga Menteng Jakpus deklarasi damai dan tolak aksi rusuh

Baca juga: Ratusan pengemudi ojol gelar aksi damai dengan bagikan bunga mawar

Baca juga: Bamus Betawi minta warga jaga kondisi Jakarta tetap damai

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |