Akademisi sebut transparansi lapkeu penting demi kesejahteraan pekerja

3 hours ago 3
...Kalau perusahaan memang sedang dalam kondisi bagus, ya kasihlah peningkatan kesejahteraan ke karyawan

Jakarta (ANTARA) - Dosen Akuntansi Universitas Esa Unggul, yang juga merupakan seorang akuntan profesional, Daryanto Hesti Wibowo menekankan pentingnya prinsip keterbukaan dalam pelaporan keuangan perusahaan, mengingat hal tersebut berpengaruh terhadap upaya peningkatan kesejahteraan karyawan.

Ia mengatakan transparansi dalam laporan keuangan (lapkeu) perusahaan diperlukan agar upaya peningkatan kesejahteraan karyawan dapat dilakukan secara objektif, proporsional, dan adil sesuai kemampuan perusahaan.

“Kalau perusahaan memang (sedang dalam) kondisi bagus, ya kasihlah (peningkatan) kesejahteraan ke karyawan,” ucap Daryanto Hesti Wibowo dalam Workshop Literasi Keuangan Serikat Pekerja di Antara Heritage Center (AHC), Jakarta, Rabu.

Begitu pun jika kondisi finansial perusahaan sedang sulit, lanjut dia, manajemen harus jujur menjelaskan situasi keuangan agar bisa mencari solusi bersama. Ia menyatakan, manajemen wajib menjelaskan secara terbuka laporan keuangannya agar pekerja memahami kondisi aktual perusahaan.

Untuk meningkatkan kesadaran para pekerja atas pentingnya memahami laporan keuangan perusahaan, Federasi Serikat Pekerja (FSP) ASPEK Indonesia berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) serta Universitas Esa Unggul menyelenggarakan “Workshop Literasi Keuangan Serikat Pekerja: Membangun Pemahaman Finansial untuk Perjuangan yang Lebih Kuat”.

Baca juga: Akademisi dorong pekerja pahami laporan keuangan untuk negosiasi upah

Daryanto menuturkan, literasi keuangan merupakan bentuk pemberdayaan bagi serikat pekerja. Dengan memahami laporan keuangan, terutama neraca, laporan laba rugi, dan arus kas, pekerja dapat berunding secara lebih rasional.

“Ketika kita negosiasi dan kita sudah punya pegangan datanya (laporan keuangan), pegangan informasinya maka kita bisa lebih confident (percaya diri), bisa lebih yakin dalam bernegosiasi,” ujarnya.

Selain meningkatkan literasi keuangan, ia juga mendorong serikat pekerja untuk memanfaatkan teknologi digital agar pengurusan data peserta dapat berjalan lebih efisien.

“Sekarang zaman digital, maka pengelolaan serikat pekerja juga harus via digital teknologi,” kata Daryanto.

Sejalan dengan semangat digitalisasi tersebut, dalam kesempatan yang sama diluncurkan pula Aplikasi Digital Serikat Pekerja (DSP) sebagai platform berbasis teknologi yang memungkinkan anggota serikat mengakses modul literasi keuangan, panduan negosiasi berbasis data, serta media kolaborasi.

Presiden FSP ASPEK Indonesia, sekaligus Ketua Serikat Pekerja (SP) Kantor Berita ANTARA, Abdul Gofur mengatakan pelatihan literasi keuangan menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi tawar serikat dalam perundingan dengan manajemen.

Baca juga: Menaker Dorong Libatkan Serikat Pekerja untuk Reformasi Ekosistem, Uji dan Lisensi K3

Ia menyampaikan bahwa para pekerja perlu bisa membaca dan menganalisis laporan keuangan, terutama yang sudah diaudit.

“Jangan sampai teman-teman serikat pekerja dalam hal berunding dan bernegosiasi dengan perusahaan pakai ‘pokoknya-pokoknya’ (tuntutan tanpa data). Juga perusahaan, dalam memberikan lapkeu ke serikat pekerja, jangan diakal-akalin (dimanipulasi),” tutur Abdul Gofur.

Baca juga: Wamenaker dan serikat pekerja bahas formula baru upah minimum

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |