Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memastikan menghadirkan infrastruktur yang adaptif dan tangguh untuk menghadapi dampak bencana alam, seperti gempa, termasuk Megatrust.
Menko Infra dalam jumpa pers seusai rapat terbatas bersama lima kementerian jajarannya di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa pentingnya menghadirkan infrastruktur yang tangguh terhadap bencana alam, sebab Indonesia terletak di cincin api pasifik.
Menurutnya, Indonesia adalah negara yang rentan terhadap berbagai bencana alam seperti gempa, yang tentu dapat mempengaruhi infrastruktur.
"Infrastruktur harus responsif, harus adaptif dan kita tahu bahwa Indonesia adalah negara yang juga rentan terhadap berbagai bencana bencana alam, kita berada di rings of fire inilah sekaligus karunia, tapi juga sekaligus takdir yang kita harus benar-benar bersiap," kata AHY.
Menko AHY menyampaikan hal itu menjawab pertanyaan awak media mengenai bagaimana kesiapan infrastruktur di Indonesia dalam menghadapi potensi Megatrust.
Ia menuturkan bahwa kesiapan infrastruktur menjadi hal yang sangat penting untuk memastikan keberlanjutan pembangunan, mengingat sering kali terjadi bencana yang merusak berbagai sektor kehidupan masyarakat.
AHY menegaskan bahwa Pemerintah akan terus berupaya membangun infrastruktur yang lebih maju di seluruh daerah, namun tetap siap menghadapi ancaman bencana alam yang tak terduga.
"Kami juga berupaya dalam beberapa kesempatan yang lalu, kami juga berdiskusi ketika kita berusaha membangun infrastruktur di berbagai daerah agar lebih maju," ucapnya.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kanan) dalam jumpa pers seusai rapat terbatas bersama lima kementerian jajarannya di Jakarta, Rabu (8/1/2025). ANTARA/Harianto
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa tak jarang, terdapat bangunan infrastruktur, baik milik pribadi maupun negara, hancur akibat bencana alam, yang memerlukan pemulihan dan perbaikan segera setelah bencana terjadi.
"Di saat yang bersamaan juga selalu ada mudah-mudahan tidak selalu ada, tetapi sering kali, acap kali kita juga kehilangan infrastruktur, hancurnya infrastruktur, baik itu milik pribadi maupun milik negara yang diakibatkan oleh bencana alam," lanjut AHY.
Oleh karena itu, Pemerintah berkomitmen akan menghadirkan inovasi teknologi untuk menciptakan infrastruktur yang lebih responsif dan lebih cepat pulih pasca bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia.
"Kami juga berupaya untuk terus menghadirkan terobosan inovasi yang juga menghadirkan teknologi yang semakin responsif terhadap berbagai ancaman dan tantangan alam," terang Menko Infra.
Meski begitu, dia tidak menyebutkan secara rinci inovasi apa yang dihadirkan dalam pembangunan infrastruktur utamanya dalam menghadapi potensi gempa Megatrust.
"(Inovasinya) nanti bisa dijelaskan oleh Menteri PU," kata AHY.
Diketahui, Menko AHY menggelar rapat terbatas bersama lima kementerian yang di bawahinya yakni Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kementerian Transmigrasi, dan Kementerian Perhubungan.
Rapat terbatas itu dihadiri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman, dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.
Selain itu, Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti, Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah, serta jajaran sekretaris jenderal, dirjen, staf ahli dan staf khusus di lima kementerian.
Baca juga: AHY upayakan pertumbuhan ekonomi dengan infrastruktur tepat sasaran
Baca juga: Menko AHY sebut resolusi 2025 integrasikan pembangunan nasional
Baca juga: Menko AHY: Kendaraan ODOL harus ditertibkan demi keselamatan jalan
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025