Ahli ingatkan risiko obesitas picu kompleksitas pengendalian kadar LDL

12 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Ahli penyakit dalam dan Kardiovaskular Dr. dr. Birry Karim Sp.PD., K-KV., menjelaskan bahwa sindrom metabolik yang sering kali dimulai dari obesitas, meningkatkan kompleksitas pengendalian kadar LDL (Low-Density Lipoprotein).

Dalam sesi seminar di RS Medistra, Jakarta, Selasa, Kepala Departemen Kardiovaskular Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu menyoroti kasus seorang pria berusia 43 tahun dengan berat 158 kg yang memiliki riwayat hipertensi dan kolesterol tinggi, dan didiagnosis memiliki aritmia (gangguan irama jantung).

"Pasien ini mengidap sindrom metabolik. Masalahnya bukan sekadar LDL tinggi, tapi juga aritmia, gagal jantung, dan risiko penyakit lain yang lebih berat," ujar Dr. Birry.

Dia menyarankan agar pria tersebut segera mendapatkan penanganan medis. Dia pun menguraikan hubungan sebab-akibat yang terjadi antara obesitas dan masalah Kardiovaskular.

Baca juga: Diet pembatasan kalori bantu otak dan usus batasi asupan makanan

Ia menjelaskan bahwa obesitas dapat menyebabkan Obstructive Sleep Apnea (OSA)—gangguan pernapasan saat tidur—yang memicu kurangnya oksigen kronis.

Gangguan oksigenasi tersebut dapat secara langsung memicu timbulnya aritmia.

Selain itu, obesitas secara umum juga meningkatkan risiko hipertensi dan gagal jantung kronis, yang kemudian dapat memicu aritmia, menciptakan lingkaran penyakit kardiovaskular yang semakin berat penanganannya.

Dokter Birry Karim juga menekankan kompleksitas penanganan aritmia pada pasien obesitas terkait tantangan regenerasi berat badan (berat badan naik kembali setelah turun) akibat ketidakseimbangan hormon, yang menjadi latar belakang pentingnya intervensi medis yang berkelanjutan.

Pesan utamanyam risiko penyakit kardiovaskular yang tinggi pada pasien obesitas menuntut intervensi serius, dimulai dari modifikasi gaya hidup (olahraga dan pengaturan makan) hingga penanganan masalah penyerta seperti aritmia dan kepatuhan pada terapi medis.

Baca juga: Kasus obesitas meningkat, ahli gizi ingatkan risiko penyakit kronis

Baca juga: Kadar GGL harus dicantumkan pada makanan siap saji

Baca juga: Rekomendasi latihan untuk turunkan berat badan bagi penderita diabetes

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |