Ada warga terserang DBD, Sudinkes Jakbar lakukan fogging di Kembangan

1 month ago 12

Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat melakukan pengasapan (jogging) di permukiman warga RT 008 RW 01 Kelurahan Kembangan Utara, Rabu, menyusul adanya dua warga terserang Demam Berdarah Dengue (DBD) di lokasi tersebut.

Kepala Puskesmas Kecamatan Kembangan, Rosvita Nur Aini mengatakan, pengasapan difokuskan di lingkungan RT 008 RW 01 Kelurahan Kembangan Utara.

"Sasarannya lahan kosong, pekarangan rumah warga, saluran air, dan lainnya," kata Rosvita di Jakarta, Rabu.

Usai melakukan pengasapan, pihaknya akan memantau kasus DBD dari laman (web) surveilans Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan menindaklanjuti kasus terlapor.

"Selain itu, akan ada upaya preventif seperti pemberantasan sarang nyamuk (PSN) rutin, edukasi pencegahan, pemantauan dan pendampingan implementasi nyamuk ber-Wolbachia," kata Rosvita.

Baca juga: Kasus DBD di Jakbar kembali naik

Di waktu yang sama, Kepala Seksi Kesra Kelurahan Kembangan Utara, Muhammad Ridwan mengatakan, pengasapan yang melibatkan petugas Puskesmas Kecamatan Kembangan bertujuan untuk memutus penyebaran kasus demam berdarah dengue.

Kendati demikian, kata Ridwan, pengasapan tidak selalu menjadi solusi utama karena bisa menimbulkan resistensi pada nyamuk.

"'Fogging' sebaiknya dilakukan dengan bijak dan hanya sebagai upaya terakhir. Utamanya, masyarakat diimbau melakukan 3M (menguras, menutup, mengubur) Plus secara rutin dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar," katanya.

Kembangan Utara menjadi salah satu dari 10 kelurahan dengan Insiden Rate (IR) DBD tertinggi di Jakarta Barat, yakni 17,1 per 100.000 penduduk pada bulan Juli 2025.

Baca juga: Tren kasus DBD di Jakarta Barat kembali meningkat

Sementara secara agregat di wilayah Jakarta Barat, tren kasus DBD menunjukkan fluktuasi menurun dalam tiga bulan terakhir.

"Tren kasus DBD wilayah Jakarta Barat tiga bulan terakhir, Mei 355 kasus, Juni 295 kasus dan Juli 282 kasus. Data itu sampai dengan 31 Juli pukul 14.00 WIB," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Sudinkes Jakarta Barat, Arum Ambarsari kepada di Jakarta, Kamis (7/8).

Penurunan kasus itu terjadi meskipun prediksi sebelumnya menyatakan bahwa kelembaban serta suhu Bulan Juli 2025 berpotensi meningkatkan kasus DBD.

"Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kesesuaian iklim untuk DBD bulan Juli 2025 itu kelembaban 77 persen," katanya.

Kelembaban optimum untuk nyamuk 71-83 persen, sementara suhu berkisar 25-32 derajat Celcius. Suhu rata-rata optimum untuk perkembangan nyamuk adalah berkisar 25-27 derajat Celcius.

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |