Lombok Tengah (ANTARA) - Sebanyak 80 atlet dunia terbang dari Sky Lancing Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada ajang paralayang internasional bertajuk Skylancing X’Cross Country Championship 2025 pada 13–19 Oktober 2025.
"Kejuaraan perdana ini akan menghadirkan 80 atlet nasional dan internasional dari 10 negara dengan total hadiah Rp300 juta," kata Ketua Sky Lancing Lombok Roy Rahmanto di Lombok Tengah, Minggu.
Ia mengatakan event ini tidak hanya menjadi kompetisi olahraga dirgantara, tetapi juga momentum memperkenalkan Lombok sebagai destinasi sport tourism dunia.
Baca juga: Zita Anjani sebut Batu Alif Paragliding Site jadi daya tarik wisata
“Untuk pertama kalinya, ajang paralayang cross country ini digelar di Lombok. Kami berharap bisa menjadi sarana promosi wisata olahraga, sekaligus menegaskan kesiapan NTB menyambut PON 2028,” ujarnya.
Hingga 28 September, sebanyak 69 atlet telah terdaftar, berasal dari Indonesia, China, Hongkong, Malaysia, Thailand, Taiwan, Korea Selatan, Swiss, Kazakhstan, dan Italia.
"Ajang ini masuk kalender resmi paralayang Indonesia 2025 serta program kerja PB FASI dan FASI NTB," katanya.
Lokasi take-off ditetapkan di Sky Lancing Lombok Paragliding, Dusun Lancing, Desa Mekarsari, Lombok Tengah. Sementara titik landing berada di Lapangan Giri Menang, Kantor Bupati Lombok Barat.
"Jalur terbang para atlet akan melintasi kawasan wisata populer seperti Dasan Geres, Dam Pengga, Areguling, hingga Jembatan Kembar, dengan total jarak sekitar 24,65 kilometer," katanya.
Untuk memfasilitasi penonton, panitia juga menyiapkan layar raksasa di Lombok Barat, sehingga masyarakat dapat menyaksikan secara langsung jalannya pertandingan.
“Nanti di Lombok Barat, akan disiapkan TV besar untuk memantau penerbangan atlet yang berlaga, jadi nanti semua masyarakat bisa menonton langsung,” katanya.
Baca juga: Paralayang menjadi daya tarik wisata Rejang Lebong Bengkulu
Ia mengatakan event ini diharapkan membawa dampak ekonomi positif bagi masyarakat, terutama pelaku UMKM.
“Selain tontonan olahraga kelas dunia, kami ingin UMKM lokal mendapat ruang berkembang. Ini juga menjadi edukasi masyarakat tentang paralayang, yang berbeda dengan terjun payung,” katanya menjelaskan.
Ia menegaskan, dalam rangka menyambut PON 2028, Cabang Olahraga (cabor) paralayang ini sudah memiliki infrastruktur aerosport yang paling siap dibanding cabang lainnya.
“Bisa dibilang kita cabor yang sudah paling siap. Pemerintah tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran tambahan karena fasilitas sudah tersedia,” tambahnya.
Sky Lancing Lombok Paragliding bukan pertama kali menggelar event olahraga paralayang ini. Sejumlah kejuaraan besar sebelumnya telah sukses digelar. Seperti pada tahun 2022, Kejurda paralayang NTB, Porprov NTB Cabor Paralayang. Kemudian tahun 2023, Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) Seri Indonesia.
2024, International Paragliding Accuracy Championship (IPAC), AFA Asian League, PGAWC Seri Indonesia, Panglima TNI Cup, dan pada tahun 2025, Paragliding Accuracy World Cup (PGAWC) Seri Indonesia, Kejurnas Gantolle.
Baca juga: Pemprov NTB dukung Paralayang Internasional di Sky Lancing
Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.