Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertransgi) Jakarta Barat mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di wilayah tersebut pada tahun 2024 mencapai 6,18 persen atau sekitar 76.680 orang yang didominasi lulusan SMA dan SMK.
“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Kota Administrasi Jakarta Barat pada tahun 2024 memiliki angka TPT sebesar 6,18 persen, turun 0,21 persen dari tahun 2023 sebesar 6,39 persen,” kata Kepala Suku Dinas (Sudin) Nakertransgi Jakarta Barat, Jackson D. Sitorus dalam kegiatan "JobFest 2025" di GOR Cengkareng, Jakarta, Selasa.
Merepons hal itu, pihaknya telah menyiapkan sejumlah program, termasuk 'Jakarta Barat Job Festival Gelombang" III tahun 2025.
“Tujuan utama Job Festival ini adalah mengurangi angka pengangguran, menyediakan akses langsung antara pencari kerja dan pemberi kerja, memberikan informasi karir terbaru serta membantu perusahaan menemukan kandidat yang sesuai dengan lebih efisien,” kata Jackson.
"Jakarta Barat Job Festival Gelombang III Tahun 2025" ini berlangsung di Gelanggang Remaja Cengkareng pada 16-17 September 2025, mulai pukul 09.00-16.00 WIB.
Kegiatan ini melibatkan 47 perusahaan, 4 instansi pemerintah dan 3 UMKM binaan Jakpreneur Sudin Nakertransgi Jakarta Barat, dengan total 3.127 lowongan kerja yang tersedia.
"Kami berharap kegiatan ini dapat membuka peluang kerja seluas-luasnya bagi warga Jakarta Barat, sekaligus menekan angka pengangguran yang masih cukup tinggi," katanya.
Seorang pelamar bernama Novaria (44) antusias mengumpulkan informasi lowongan kerja dari satu kanal perusahaan ke kanal perusahaan lainnya dalam bursa kerja itu.
Baca juga: Bursa kerja 2025 Jakarta Barat sediakan 3.127 lowongan pekerjaan
Ia mengaku optimis bahwa kemampuan dan pendidikannya itu bisa membawanya ke ladang pekerjaan. Novaria sudah 2 tahun menganggur dan hanya bertahan hidup dari berjualan online di media sosial (medsos).
"Sebelumnya saya ada buka usaha online tapi sudah bangkrut. Jadi saya mencari peruntungan lain di dunia kerja yang berhubungan dengan jualan online, telemarketing dan lain-lain," ujar Novaria di lokasi kegiatan tersebut.
Menurut dia, bursa kerja ini adalah kali pertamanya. Dia ingin mencoba peruntungan baru dan mencari perusahaan yang mau menerimanya.
Dia meyakini bahwa fakta bahwa dirinya yang sudah berumur 40 tahun, tak akan menjadikannya tidak berdaya.
"Banyaknya perusahaan membatasi umur padahal di zaman yang global ini, setiap orang dewasa dari muda sampai general ya 50 tahun pun masih ada yang bergerak aktif," katanya.
Baca juga: PPKD Jaktim atur peningkatan pelatihan bahasa asing untuk warga
Dia mengaku, di sela aktivitasnya saat menganggur, Novaria selalu memperbaharui pengetahuannya terkait tren terkini di media sosial.
Karena itu, dia memastikan jika pengetahuannya itu tak akan "kolot" dan tetap mengikuti perkembangan zaman.
"Untuk batas usia itu di negara kita ini belum ada yang di atas 40 tahun (untuk pelamar). Harapannya nanti beberapa perusahaan atau banyak perusahaan membuka loker untuk usia 40-50 tahun, karena banyak yang masih bisa berdaya," katanya.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.