Dubes Rachmat tegaskan pentingnya pertukaran budaya pererat bilateral

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Thailand, Rachmat Budiman, menegaskan pentingnya pertukaran budaya dalam mempererat hubungan bilateral antarkedua negara.

"Peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara tahun ini mengingatkan kita bahwa budaya selalu menjadi inti dari hubungan persahabatan Indonesia dan Thailand," kata Dubes Rachmat dalam sambutannya pada acara 2025 Indonesian Cultural Night di Bangkok.

Dalam siaran pers KBRI Bangkok di Jakarta, Selasa, Dubes menilai bahwa budaya akan terus menjadi kompas sekaligus jembatan dalam mempererat langkah ke depannya.

Lebih lanjut, Dubes menambahkan bahwa peluncuran Kemitraan Strategis pada tahun ini juga menandai awal baru kerja sama antara Indonesia dan Thailand.

KBRI Bangkok kembali menggelar 2025 Indonesian Cultural Night di KBank Siam Pic-Ganesha Theatre di Bangkok, Thailand pada Ahad (14/9).

Baca juga: Kemitraan Strategis Indonesia-Thailand jadi tonggak diplomasi 2025

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program prioritas tahunan KBRI Bangkok dalam rangkaian Trade, Tourism, Investment, and Culture Forum (TTICF) yang bertujuan memperkuat hubungan dan kerja sama Indonesia–Thailand melalui pertunjukan budaya, forum bisnis, dan pameran seni.

Sekitar 1.000 penonton, mayoritas warga Thailand, hadir pada acara yang juga memperingati 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Thailand tersebut, seperti dikutip.

Sejumlah pejabat tinggi pemerintah Thailand termasuk Ketua Senat, Ombudsman, Penasihat Ketua DPR, Direktur Jenderal Protokol Kementerian Luar Negeri serta Penasihat Menteri Kebudayaan Thailand untuk Urusan Luar Negeri turut hadir pada acara tersebut.

Lebih dari 200 penampil mempersembahkan tarian dan musik tradisional Indonesia, termasuk para siswi Sekolah Indonesia Bangkok (SIB) yang memainkan angklung dan kulintang melalui lagu To Mepare dan Janger.

Adapula pertunjukan tari tradisional Kabela dan Dana-dana yang dibawakan oleh Nusantara Arts Forum, Reog Ponorogo oleh Sanggar Candra Waskitha, Bhineka Betokaw dan Garantung Lalang Mandau oleh Sanggar Sampan Bujana Sentra serta seni khas Bali Cak Wayang Subali Sugriwa oleh Sanggar Paripurna.

Tim kesenian Universitas Sumatra Utara juga turut hadir membawakan lagu daerah Batak Biring Manggis, sementara The Elderly from Sawangkhanivas, Thai Red Cross Society, membawakan lagu Burung Kakatua dalam dua bahasa – Indonesia dan Thailand – seperti dikutip.

Kolaborasi budaya kedua negara juga ditampilkan lewat penampilan Dubes Rachmat bersama Brass Band dari Burapha University yang juga membawakan lagu tradisional kedua negara seperti Cuma Ale Sandiri, Jai Sung Mah dan Yarm Yen (Love at Sundown) karya Raja Rama IX Thailand.

Baca juga: Dubes Rachmat imbau WNI di Thailand pahami aturan imigrasi

Baca juga: Indonesia-Thailand pererat 75 Tahun hubungan diplomatik dan kerja sama

Baca juga: KBRI Bangkok imbau WNI cermati kondisi keamanan di tengah konflik

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |