30 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza

2 months ago 8
Sebagian besar korban tiba dalam keadaan tidak utuh akibat dahsyatnya ledakan

Gaza (ANTARA) - Setidaknya 30 warga Palestina tewas pada Selasa (29/7) dalam serangkaian serangan udara Israel yang menyasar rumah-rumah warga di kamp pengungsi al-Nuseirat di Jalur Gaza tengah, demikian ungkap sebuah rumah sakit setempat.

Para korban, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan udara besar-besaran di area "Kamp Baru" di utara Nuseirat, salah satu zona terpadat di Gaza tengah, menurut Rumah Sakit Al-Awda di kamp pengungsi tersebut.

"Sebagian besar korban tiba dalam keadaan tidak utuh akibat dahsyatnya ledakan," kata pihak rumah sakit dalam sebuah pernyataan pers, menambahkan bahwa jatuhnya korban jiwa terjadi setelah beberapa serangan yang dimulai dini hari dan menyasar beberapa rumah warga sipil.

Pihak rumah sakit mengatakan kapasitasnya telah habis terisi, dengan tim medis beroperasi "di bawah tekanan luar biasa." Beberapa pasien mengalami luka kritis, namun kurangnya obat-obatan dan pasokan medis menghambat perawatan, lanjutnya.

Warga setempat mengatakan kepada Xinhua bahwa delapan anggota dari sebuah keluarga tewas ketika rumah mereka diserang tanpa peringatan sebelumnya. Bangunan itu hancur total saat keluarga itu berada di dalamnya, kata mereka.

Akibat kerusakan dan minimnya layanan darurat, penduduk setempat terpaksa menggunakan gerobak keledai untuk mengangkut korban tewas dan cedera. "Sungguh pemandangan yang tragis dan mengejutkan," ujar Mohammed al-Hour, seorang warga Palestina setempat.

Menurutnya daerah itu menjadi sasaran "penembakan tanpa henti selama lebih dari satu jam," yang menghalangi upaya evakuasi dan bantuan. "Ambulans datang sangat terlambat. Kami harus mengangkut orang-orang menggunakan sarana apa pun yang kami miliki," tambahnya.

Sementara itu, pasukan Israel melancarkan serangan darat terbatas di dekat daerah al-Mughraqa dan Jembatan Wadi, Nuseirat timur laut, yang menargetkan lahan pertanian dan pinggiran permukiman dengan tank dan tembakan artileri berat, kata penduduk setempat.

"Kami tiba-tiba melihat tank-tank bergerak maju sementara pesawat-pesawat tempur mengebom rumah-rumah di dekatnya. Kami tidak punya pilihan selain melarikan diri," ujar Ahmed Saidam, seorang warga yang mengungsi, kepada Xinhua. "Kami merasa terjebak dari segala arah. Serangan itu juga menyebabkan kerusakan parah pada rumah-rumah dan infrastruktur di daerah itu," katanya.

Tim pertahanan sipil mengatakan dalam sebuah pernyataan pers bahwa mereka masih berusaha mencapai lokasi yang dibom untuk mencari korban selamat dan mengevakuasi jenazah, tetapi upaya mereka terhambat oleh penembakan yang terus berlanjut dan kekurangan peralatan yang parah.

Belum ada komentar langsung dari tentara Israel terkait insiden ini.

Eskalasi di Nuseirat terjadi di tengah memburuknya situasi kemanusiaan di Jalur Gaza, yang penduduknya menghadapi kelangkaan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah sejak Israel melancarkan operasi skala besar pada Oktober 2023.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |