3 kabupaten di Papua Barat jadi lokus survei penyakit menular Kemenkes

1 week ago 8
Karena survei ini akan berakhir antara bulan April atau Mei 2025 jadi harus dievaluasi dulu

Manokwari (ANTARA) - Tiga kabupaten di Provinsi Papua Barat yaitu Kabupaten Manokwari, Kabupaten Fakfak, dan Kabupaten Teluk Bintuni, menjadi lokus pelaksanaan survei nasional terhadap empat penyakit menular.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Papua Barat Alwan Rimosan di Manokwari, Sabtu, mengatakan empat jenis penyakit menular yang dilakukan survei meliputi HIV/AIDS, TBC, frambusia, dan hepatitis.

Tim yang melaksanakan survei berasal dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), The Global Fund, dan Universitas Indonesia (UI).

Baca juga: Kemenkes gandeng pemda tata faskes daerah, perkuat pelayanan primer

"Termasuk tim dari Dinkes Papua Barat juga turut mendampingi pelaksanaan survei," ucap Alwan.

Dia menjelaskan bahwa survei perilaku manusia terhadap empat jenis penyakit menular sudah diselenggarakan sejak Februari 2025, yang kemudian dilakukan evaluasi pada pertengahan Maret 2025.

Evaluasi tersebut bertujuan mengetahui berbagai kendala yang memengaruhi rendahnya cakupan, sekaligus perumusan langkah strategis sebagai solusi meningkatkan cakupan survei.

"Karena survei ini akan berakhir antara bulan April atau Mei 2025 jadi harus dievaluasi dulu," kata Alwan.

Baca juga: Kemenkes tekankan investigasi kontak guna memutus rantai penularan TBC

Hasil survei di Papua Barat, kata dia, menjadi bagian penyusunan survei secara nasional yang akan dipublikasi oleh Kementerian Kesehatan untuk pengambilan kebijakan strategis.

Pemerintah provinsi, lanjutnya, berharap agar masyarakat di tiga kabupaten tersebut memberikan data secara akurat kepada tim survei sehingga penyusunan program intervensi lebih tepat sasaran.

"Harusnya survei ini dimulai tahun 2023, tapi ada satu dan lain hal sehingga baru dilaksanakan pada tahun 2025," ucap Alwan.

Baca juga: 2.957 kasus TBC ditemukan di Papua Barat

Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |