Medan (ANTARA) - Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara (Sumut) mencatat 20 rumah di Kabupaten Tapanuli Utara mengalami rusak berat akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah itu.
Berdasarkan laporan yang diterima, di Medan, Selasa, cuaca ekstrem yang terjadi pada Senin (21/4) itu melanda Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Siatas Barita.
Pusdalops PB Sumut mencatat cuaca ekstrem yang diakibatkan hujan deras disertai angin kencang itu menyebabkan bencana alam angin puting beliung.
Baca juga: Pusdalops Sumut: 480 jiwa terdampak banjir di Simalungun
Atas kejadian tersebut Pusdalops PB Sumut mencatat 20 rumah mengalami rusak berat, tiga rumah rusak sedang, dan satu rumah rusak ringan di Kecamatan Tarutung. Sedangkan di Kecamatan Siatas barita sebanyak dua rumah tercatat mengalami rusak ringan akibat peristiwa tersebut.
Pusdalops PB Sumut mendata enam desa dari dua kecamatan di daerah itu terdampak, yaitu Desa Simamora, Desa Hutagalung Siwaluompu, Desa Hutapea Banuarea, Desa Siraka Oloan, Desa Pansurnapitu, dan Desa Lumban Siagian Julu yang berada di Kecamatan Siatas Baritas.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan berdasarkan laporan yang diterima tidak ada jumlah pengungsi.
Baca juga: Pusdalops catat 303 jiwa terdampak akibat banjir di Padang Lawas
"Jumlah luka-luka dan meninggal dunia berdasarkan laporan yang diterima juga nihil," ujar Sri Wahyuni.
Yuyun sapaan akrabnya mengatakan mengatakan berbagai upaya penanganan atas kejadian bencana tersebut telah dilakukan sejumlah pemangku kebijakan terkait. "BPBD setempat telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan serta melakukan asesmen di lokasi," kata dia.
Berdasarkan laporan Pusdalops PB Sumut, kondisi terkini atas kejadian bencana alam tersebut akan dilakukan langkah perbaikan.
Baca juga: Pusdalops Sumut sebut satu orang meninggal akibat gempa di Taput
Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025