Jakarta (ANTARA) - Rafael Nadal selalu berada di dekat puncak peringkat ATP sejak ia mulai meraih gelar Grand Slam dan ATP Masters 1000 pada 2005.
Legenda tenis asal Spanyol itu menghabiskan 160 pekan berturut-turut di peringkat 2, sementara Roger Federer mencegahnya mencapai puncak hingga 2008.
Nadal menggemparkan dunia tenis di musim ATP Tour pertamanya, memenangi Roland Garros dan empat gelar ATP Masters 1000 pada 2005. Ia bahkan memenangi gelar yang tercatat sebagai rekor tertinggi dalam kariernya, 11 gelar pada musim itu. Namun, itu tidak cukup untuk menggeser Federer.
Tiga tahun kemudian, ia akhirnya menemukan formula yang membawanya ke peringkat 1.
Pada 18 Agustus 2008, ia melampaui teman sekaligus rivalnya dari Swiss untuk meraih tahta tenis tertinggi di usia 22 tahun.
Baca juga: Federer reuni dengan Nadal di Spanyol
"Saya telah memenangi banyak poin setiap tahun, tetapi saya memiliki pemain yang menang lebih banyak dari saya. Dia adalah Roger," kata Nadal dalam sebuah wawancara pada 2018, demikian catatan ATP.
Nadal meletakkan fondasi untuk langkahnya ke peringkat 1 dengan dua gelar major di Roland Garros dan Wimbledon, mengalahkan Federer 9-7 pada set kelima di All England Club untuk memenangi gelar major pertamanya di luar Roland Garros dan menjadi orang pertama sejak Bjorn Borg pada 1980 yang meraih gelar ganda French Open-Wimbledon di musim yang sama.
Ia semakin terpacu oleh tiga gelar ATP Masters 1000 (Monte-Carlo, Hamburg, Kanada) dan dua trofi tingkat tur lainnya (Barcelona, Queen's Club) selama 52 pekan sebelumnya.
Sentuhan akhir dalam upaya Nadal meraih peringkat 1 dunia terjadi di Olimpiade Beijing 2008, ketika ia mendapatkan 400 poin peringkat ATP dengan memenangi medali emas untuk memastikan debutnya di peringkat 1 dunia.
Baca juga: Djokovic berharap persaingan "unik" dengan Nadal terus berlanjut
Prestasi tersebut semakin dipertegas dengan kemunculan petenis lain yang segera masuk dalam perbincangan GOAT: Novak Djokovic.
"Tahun itu (2008), Novak mulai bermain sangat baik. Bagi saya, itu adalah rival berat lainnya, jadi saya berpikir, ya, saya pernah berada di sana (di level teratas), tetapi saya tidak mencapai peringkat 1 dunia. Sekarang pemain hebat lainnya akan datang, jadi mungkin saya tidak akan pernah menjadi peringkat 1 dunia," kenang Nadal.
"Jadi bagi saya, itulah mengapa pencapaian itu sangat penting. Saya yakin saya pantas mendapatkannya setelah berada di level yang sangat tinggi hampir di setiap minggu selama tiga setengah tahun."
Dalam periode pertamanya di puncak peringkat ATP, Nadal mempertahankan posisi peringkat 1 selama 46 pekan.
Baca juga: Federer tulis surat perpisahan menyentuh untuk Nadal
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.