Badung, Bali (ANTARA) - Sebanyak 150 orang seniman Kabupaten Badung, Bali menampilkan pertunjukan kolosal bertajuk “Pasir dan Ukir” pada ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025.
“Pasir dan Ukir merupakan kisah tentang dua anak kembar yang lahir dari cahaya Ibu Pertiwi yang memberikan pesan jika alam semesta harus dijaga,” ujar direktur dan manajer pementasan I Gusti Ngurah Krisna Gita di Mangupura, Jumat.
Ia mengatakan, melalui pertunjukan karya pasir ukir itu pihaknya menyampaikan pesan agar manusia menjaga gunung, menjaga lautan dan alam semesta.
Menurut dia, dalam semangat Jagat Kerthi ajaran luhur untuk memuliakan dan menjaga keseimbangan alam semesta manusia akan bersama menanam harapan baru melalui reboisasi, konservasi air, dan edukasi ekologi.
Baca juga: Seniman Yogyakarta pamerkan 300 karya ilustrasi dan sketsa di Bantul
“Artinya ketika semua dijaga dengan baik, maka alam dan jagat kerthi itu akan terwujud. Kisah ini menggugah kesadaran bahwa bumi bukan untuk dieksploitasi, tetapi dijaga dengan cinta, agar generasi mendatang mewarisi bukan kehancuran,” kata dia.
Ngurah Krisna Gita menjelaskan ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) itu merupakan ajang yang menjadi pengalaman bagi seniman muda Badung yang sudah ditunjuk sebagai wakil Pemkab Badung.
Pihaknya sebelum pentas pada ajang itu juga telah melakukan latihan sekitar dua bulan untuk menggabungkan gerak tari dengan tabuh yang mengiringi pertunjukan.
“Kami berharap dengan kegiatan ini seniman muda Badung bisa belajar dan berkreasi terus menerus dalam dunia kesenian,” kata dia.
Baca juga: Sovlo rayakan keberagaman seni ilustrasi nusantara melalui Terasi 2025
Pewarta: Fikri Yusuf/Rolandus Nampu
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.