13 April diperingati sebagai FND Awareness Day, kenali penyakitnya

4 weeks ago 7

Jakarta (ANTARA) - Setiap tanggal 13 April diperingati secara internasional sebagai Hari Kesadaran Gangguan Neurologis Fungsional atau FND Awareness Day. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang salah satu gangguan sistem saraf yang sering kali masih kurang dikenal.

Apa itu Gangguan Neurologis Fungsional (FND)?

Mengutip dari laman National Institute of Neurological Disorders and Stroke, FND (Functional Neurological Disorder) atau Gangguan Neurologis Fungsional adalah kondisi yang mempengaruhi cara kerja sistem saraf, bukan karena kerusakan fisik di otak, melainkan karena gangguan dalam proses kerjanya.

FND juga dikenal sebagai gangguan konversi atau gangguan gejala neurologis fungsional. Kondisi ini bisa mempengaruhi berbagai bagian tubuh dan memicu gejala yang muncul tiba-tiba. Bahkan, gejalanya bisa bertambah berat saat diperhatikan orang lain. Diperkirakan, FND mempengaruhi sekitar 12 dari 100.000 orang di dunia.

Baca juga: Jalani lima pola hidup sehat hindari gangguan saraf di usia muda

Gejala FND

Gejala FND sangat beragam, mulai dari gangguan gerakan hingga perubahan fungsi indra. Beberapa orang mengalaminya sesekali, sementara yang lain bisa merasakan gejala ini terus-menerus.

Gejala yang mempengaruhi gerakan dan fungsi tubuh:

  • Kelemahan atau kelumpuhan
  • Gerakan abnormal seperti tremor, sulit berjalan, atau tubuh kaku
  • Kehilangan keseimbangan
  • Kesulitan menelan atau merasa seperti ada ‘benjolan’ di tenggorokan
  • Kejang atau episode gemetar disertai hilang kesadaran (bukan epilepsi)
  • Kondisi tubuh yang tiba-tiba tidak merespons

Gejala yang mempengaruhi indra:

  • Mati rasa atau hilangnya sensasi sentuhan
  • Gangguan bicara, seperti sulit berbicara atau bicara cadel
  • Gangguan penglihatan, seperti penglihatan ganda atau kebutaan
  • Masalah pendengaran atau tuli
  • Kesulitan dalam berkonsentrasi dan mengingat

Baca juga: Celine Dion batalkan semua konser karena gangguan neurologis langka

Penyebab FND

Hingga saat ini, penyebab pasti FND belum sepenuhnya diketahui. Namun, penelitian menunjukkan adanya perubahan pada area otak yang mengatur kendali diri seseorang atas gerakan dan perilakunya.

Hal ini bisa menjelaskan mengapa gejala FND kerap muncul setelah seseorang mengalami stres berat atau trauma emosional maupun fisik. Meski begitu, tidak semua penderita FND memiliki riwayat stres atau trauma sebelumnya.

Beberapa teori juga menyebutkan bahwa gangguan ini berkaitan dengan perubahan cara kerja otak secara struktural, seluler, atau metabolik, meskipun tidak selalu ada pemicu yang jelas.

Salah satu jenis paling umum dari FND adalah Functional Movement Disorder (FMD), yaitu gangguan gerak fungsional. Pada kondisi ini, penderitanya mengalami gerakan tubuh yang tidak bisa dikendalikan, seperti tremor, gerakan lambat menyerupai penyakit Parkinson, hingga kesulitan menjaga keseimbangan. FND bisa sangat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya. Sayangnya, karena gejalanya sering kali menyerupai penyakit lain, FND kerap salah diagnosis atau diabaikan. Padahal, penanganan yang tepat bisa membantu mengurangi gejala dan meningkatkan fungsi tubuh.

Dengan peringatan FND Awareness Day, diharapkan masyarakat bisa lebih peduli, memahami, dan memberikan dukungan bagi mereka yang hidup dengan kondisi ini.

Baca juga: Celine Dion alami gangguan saraf langka

Baca juga: Mahasiswa ITS kembangkan inovasi biosensor deteksi gangguan neurologis

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |