Jakarta (ANTARA) - Klub Portugal Sporting CP disebut oleh pakar transfer Fabrizio Romano hanya akan melepas penyerang mereka Viktor Gyokeres dengan nilai transfer sebesar 100 juta euro (sekitar Rp1,86 triliun).
"Saya bisa memberitahu Anda bahwa Viktor tidak akan pergi dengan harga 60 juta euro (Rp1,13 triliun) plus 10 juta (Rp189 miliar)," kata Presiden Sporting, Fedrico Varadas, dikutip dari Fabrizio Romano di Jakarta, Senin.
Gyokeres, memang menjadi incaran sejumlah klub elite Eropa, dengan Arsenal diyakini menjadi yang terdepan dalam perburuan, diikuti oleh Manchester United, Juventus, dan Chelsea.
Penyerang asal Swedia berusia 27 tahun yang mencatatkan 97 gol dalam 102 penampilan untuk Sporting sejak bergabung dari Coventry City pada 2023, dirumorkan telah menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan Arsenal.
Namun, negosiasi dengan Sporting CP terbukti sulit karena harga tinggi dan ketegangan antara pihak klub serta pemain.
Menurut laporan dari Record Portugal, Gyokeres bahkan mengancam untuk tidak kembali ke sesi latihan pramusim Sporting bila transfer ke Arsenal tidak terealisasi.
Dia menyampaikan kepada presiden klub bahwa dia merasa "kecewa" karena Sporting tidak menepati janji untuk melepasnya dengan harga sekitar 60-70 juta euro.
Arsenal telah mengajukan tawaran sebesar 55 juta euro (Rp1,04 triliun) ditambah 10 juta euro dalam bentuk bonus, tetapi ditolak oleh Sporting.
Meski klausul pelepasan Gyokeres mencapai 100 juta euro, Sporting dikabarkan siap bernegosiasi di kisaran 70 juta euro (Rp1,32 triliun) termasuk bonus.
Sementara itu, Manchester United, yang dilatih mantan pelatih Sporting Ruben Amorim, tampaknya kehilangan peluang untuk merekrut Gyokeres.
Sang pemain menolak untuk gabung ke Manchester United karena kegagalan klub tersebut lolos ke Liga Champions musim depan, membuat Arsenal lebih menarik dengan prospek bermain di kompetisi elite Eropa itu.
Dengan performa gemilang Gyokeres dengan mencetak 54 gol dalam 52 laga musim lalu, persaingan untuk mendapatkan tanda tangannya diperkirakan akan semakin sengit.
Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Michael Teguh Adiputra Siahaan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
