Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau (Dinsos Kepri) menyampaikan sebanyak 1.186 penerima bantuan sosial (Bansos) di daerah itu terindikasi terlibat judi online atau judol per September 2025.
"Ini berdasarkan informasi data yang diperoleh dari Koordinator Wilayah Pendamping Program Keluarga Harapan (Korwil PKH) Kepri, saat mengikuti bimtek atau penyuluhan terkait judol," kata Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin Dinsos Kepri Irwanto di Tanjungpinang, Jumat.
Irwanto menyebut para penerima bansos terindikasi bermain judol itu merupakan keluarga penerima manfaat (KPM) bansos yang bersumber dari dana APBN, melalui Kementerian Sosial (Kemensos).
Sementara penerima bansos dari APBD melalui Pemerintah Provinsi Kepri, diklaim tak ada terindikasi terlibat judol.
Ia memastikan Kemensos bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sudah memblokir rekening 1.186 penerima bansos diduga terlibat judol tersebut.
"Kami survei langsung di Kabupaten Karimun, memang ditemukan sejumlah rekening penerima bansos terindikasi judol sudah dibekukan PPATK," ujar Irwanto.
Baca juga: Terlibat judol, Kemensos coret 39 warga Tangerang dari daftar bansos
Dia menyampaikan penerima bansos yang rekeningnya sudah diblokir imbas dugaan terlibat judol itu, tidak akan pernah mendapatkan lagi bantuan sosial pemerintah.
Namun demikian, lanjut dia, penerima bansos tersebut masih bisa mengajukan sanggah apabila merasa tidak pernah terlibat judol, sementara rekeningnya terdampak diblokir PPATK.
"Sanggahan itu bisa disampaikan secara online melalui aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial - Next Generation (SIKS - NG)," ungkapnya.
Lanjut Irwanto mengutarakan bahwa Dinas Sosial Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-Kepri tidak tahu secara detail indikator maupun data nama dan alamat para penerima bansos terindikasi judol yang rekeningnya diblokir PPATK. Hal itu merupakan kewenangan Kemensos dan PPATK.
Dia menambahkan hingga September 2025, total ada 39.025 KPM menerima bansos PKH, lalu 56.465 KPM Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Kemensos yang tersebar di tujuh kabupaten/kota se-Kepri.
"Sebaran penerima bansos terbesar berada di Batam, karena jumlah penduduknya paling padat bahkan menyumbang 71 persen penduduk miskin di Kepri," demikian Irwanto.
Baca juga: Kemensos keluarkan 19 orang penerima PKH di Bangka
Baca juga: Kemenag-Baznas beri pinjaman lunak lewat masjid guna cegah pinjol
Pewarta: Ogen
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.