Jakarta (ANTARA) - Zoomlion Indonesia, anak perusahaan dari produsen alat berat asal China, Zoomlion Heavy Industry Science & Technology Co., Ltd., menggandeng mitra lokal untuk membangun sektor pertambangan Indonesia.
“Kami menggandeng mitra lokal dalam riset dan pengembangan teknologi agar semakin relevan dengan kebutuhan industri nasional,” ucap President of Zoomlion Indonesia Aaron Yan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut Aaron, industri pertambangan Indonesia terus berkembang pesat seiring meningkatnya permintaan peralatan canggih. Terlebih, Indonesia merupakan salah satu negara dengan ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Melihat pesatnya perkembangan industri pertambangan Indonesia, Aaron pun tertarik untuk mengembangkan bisnisnya dengan menjawab berbagai tantangan pertambangan Indonesia.
Baca juga: Produsen alat berat Zoomlion dukung Indonesia bangun infrastruktur
“Pasar Indonesia memiliki potensi luar biasa, dan kami berkomitmen menghadirkan solusi yang efisien, andal, serta sesuai dengan kondisi operasional di lapangan,” ujarnya.
Salah satu teknologi yang ia perkenalkan adalah derek roda ban off-road dengan struktur sasis unik dan kemampuan menanjak yang disesuaikan untuk medan berlumpur dan berbatu.
Zoomlion berpartisipasi dalam ajang Indonesia International Mining Exhibition (IIME) 2025 yang berlangsung di Jakarta. Selama ajang tersebut, Zoomlion mencatat nilai kontrak kumulatif sekitar Rp15 triliun.
Menurut Aaron Yan, keberhasilan ini tidak lepas dari pendekatan lokal yang dijalankan perusahaan.
“Kami tidak hanya fokus menjual produk, tetapi juga membangun ekosistem layanan lengkap di Indonesia,” kata Aaron.
Baca juga: Zoomlion usung konsep hijau dan cerdas sebagai inovasi teknologi
Ia juga berkomitmen untuk terus memperluas jaringan penjualan untuk memenuhi permintaan dari pasar Indonesia.
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.