Xi Jinping akan bertemu Vladimir Putin di Moskow

1 week ago 5

Beijing (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping akan melakukan kunjungan resmi ke Moskow untuk bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin guna membahas isu bilateral kedua negara dan juga masalah internasional.

"Atas undangan Presiden Vladimir Putin dari Rusia, Presiden Xi Jinping akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Rusia mulai 7 hingga 10 Mei dan menghadiri peringatan 80 tahun Kemenangan Perang Patriotik Raya di Moskow," kata Juru Bicara Kemenerian Luar Negeri China seperti termuat dalam laman Kementerian Luar Negeri China yang diakses ANTARA dari Beijing pada Senin.

Hari Kemenangan atau juga disebut sebagai Kemenangan Perang Patriotik Raya diperingati setiap tanggal 9 Mei di Rusia untuk merayakan kemenangan Uni Soviet dalam Perang Dunia II atas Jerman (1941-1945).

"Selama kunjungan kenegaraannya ke Rusia, Presiden Xi akan melakukan komunikasi strategis dengan Presiden Putin mengenai hubungan China-Rusia dalam situasi baru maupun serangkaian isu internasional dan regional," tambah juru bicara.

Kunjungan itu disebut akan meningkatkan pemahaman kedua pemimpin negara sehingga dapat memperdalam rasa saling percaya, meningkatkan koordinasi strategis, mendorong kerja sama praktis di berbagai bidang, memberikan lebih banyak manfaat bagi kedua rakyat serta stabilitas bagi masyarakat internasional.

Khususnya saat dunia mengalami perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan tatanan internasional harus menyesuaikan dengan perubahan tersebut, pertemuan Presiden Xi dan Presiden Putin diharapkan dapat mengarahkan hubungan China-Rusia agar tetap menjaga hubungan bertetangga yang baik dan persahabatan yang saling menguntungkan.

Selain itu, karena tahun 2025 juga menandai peringatan 80 tahun kemenangan rakyat China terhadap agresi Jepang, Perang Patriotik Raya Uni Soviet dan Perang Anti-Fasis Dunia, China dan Rusia disebut telah mengorbankan banyak hal dalam perang tersebut.

"Presiden Xi dan Presiden Putin sepakat bahwa keduanya akan bersama-sama mengingat sejarah, menghormati para pahlawan, menumbuhkan pandangan yang benar tentang sejarah Perang Dunia II dan mempertahankan tatanan internasional yang merupakan hasil dari perang demi menegakkan keadilan internasional," demikian disebutkan.

Selain itu, tahun ini juga genap 80 tahun berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Sebagai pendiri PBB dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, China dan Rusia disebut memiliki tanggung jawab penting dalam menjaga sistem internasional dengan PBB sebagai intinya.

Kedua negara akan semakin memperkuat koordinasi erat di berbagai forum seperti PBB, Shanghai Cooperation Organization (SCO), BRICS, dan organisasi multilateral lainnya, serta merangkul negara-negara berkembang dalam membentuk tata kelola global ke arah yang tepat.

Baik China maupun Rusia juga sepakat menentang tindakan unilateralisme dan pemaksaan, serta bersama-sama mempromosikan dunia multipolar yang setara dan tertib, termasuk globalisasi ekonomi yang inklusif dan menguntungkan secara universal.

Baca juga: Xi Jinping dan Putin gelar dialog bahas kesetaraan internasional

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |