Putra Jaya (ANTARA) - Xi menyebutkan bahwa Malaysia telah menetapkan tema keketuaan di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tahun ini, yakni inklusivitas dan keberlanjutan (inclusivity and sustainability), yang mencerminkan wawasan yang mendalam tentang situasi saat ini.
Xi menyerukan berbagai upaya kolektif untuk menolak pemisahan diri (decoupling), gangguan pasokan, praktik "pekarangan kecil dengan pagar yang tinggi", dan penyalahgunaan tarif dengan cara keterbukaan, inklusivitas, solidaritas, serta kerja sama.
Xi juga menyerukan penolakan terhadap hukum rimba, di mana yang kuat memangsa yang lemah. Sebagai gantinya, Xi mengajak untuk menjunjung tinggi nilai-nilai Asia seperti perdamaian, kerja sama, keterbukaan, dan inklusivitas. Selain itu, Xi juga menyerukan untuk mengatasi ketidakstabilan dan ketidakpastian di dunia dengan stabilitas dan kepastian Asia.
PM Anwar menyambut hangat kunjungan Xi ke Malaysia. Dia mengatakan China telah dengan tulus membantu Malaysia dalam waktu yang lama, berbagi suka dan duka dalam masa-masa indah dan masa-masa sulit, serta merupakan teman yang dapat dipercaya bagi Malaysia.
Dia menyebut bahwa Xi merupakan pemimpin yang luar biasa di dunia saat ini, yang memandu China menuju perkembangan yang signifikan, memimpin upaya rakyat China untuk memberantas kemiskinan, serta telah mengadvokasi kemakmuran bersama dan saling belajar di antara berbagai peradaban.
Rakyat Malaysia mengagumi China dan Presiden Xi, kata Anwar.
Anwar menyatakan bahwa berbagai hasil kerja sama yang memecahkan rekor yang dicapai oleh Presiden Xi dalam kunjungan ini sangat penting bagi Malaysia dan memberikan inspirasi besar bagi negaranya. Malaysia dengan tegas berpegang teguh pada kebijakan Satu China dan tidak mendukung segala bentuk gerakan kemerdekaan Taiwan, imbuhnya.
Malaysia siap memperdalam komunikasi strategis dengan China dan memperkuat rasa saling percaya secara politis, kata Anwar.
Malaysia bersedia memperluas perdagangan bilateral, dan perusahaan-perusahaan China dipersilakan untuk berinvestasi dan berbisnis di Malaysia, serta bekerja sama dengan pihak Malaysia dalam mengembangkan ekonomi digital, ekonomi hijau, AI, dan sektor-sektor teknologi baru lainnya, sehingga dapat mendorong perkembangan yang lebih besar bagi kedua negara, kata sang PM
Pihak Malaysia, dikatakan Anwar, siap untuk mendorong pertukaran antarmasyarakat di sejumlah bidang seperti budaya, pendidikan, dan pariwisata, untuk meningkatkan rasa saling pengertian dan persahabatan antara kedua bangsa. Dia menambahkan bahwa Malaysia juga berharap dapat melakukan dialog peradaban Konfusianisme-Islam untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan peradaban manusia.
Menghadapi kebangkitan unilateralisme, Malaysia bersedia memperkuat kerja sama dengan China untuk bersama-sama mengatasi berbagai risiko dan tantangan, kata Anwar.
Anwar menyatakan ASEAN tidak akan mendukung segala bentuk tarif yang diberlakukan secara sepihak, dan akan mendorong kemajuan bersama melalui kerja sama guna mempertahankan pertumbuhan ekonomi.
Malaysia memuji peran positif China dalam isu-isu internasional dan regional, kata Anwar.
Sebagai ketua ASEAN dan Koordinator Negara untuk Hubungan Dialog ASEAN-China, Malaysia akan berupaya untuk semakin memperkuat kerja sama ASEAN-China, serta mendorong perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran regional, imbuhnya.
Usai melangsungkan pembicaraan, pemimpin kedua negara tersebut bersama-sama menyaksikan pertukaran lebih dari 30 dokumen kerja sama bilateral, yang mencakup kerja sama dalam tiga inisiatif global utama, dialog peradaban Konfusianisme-Islam, ekonomi digital, perdagangan jasa, peningkatan program "Dua Negara, Taman Kembar", laboratorium bersama, AI, perkeretaapian, kekayaan intelektual, ekspor produk pertanian ke China, pembebasan visa timbal balik, konservasi panda, dan bidang-bidang lainnya.
Pada malam harinya, Anwar menggelar jamuan makan malam untuk Xi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025