Tenggarong, Kaltim (ANTARA) - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, menyatakan telah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum untuk menggeser rencana lokasi pembangunan jembatan, guna melindungi dan melestarikan objek diduga cagar budaya (ODCB), yakni Jembatan Besi yang sebelumnya akan direhabilitasi.
Pemda komitmen melindungi dan melestarikan bangunan bersejarah yakni Jembatan Besi Tenggarong, sehingga rencana rehabilitasi urung dilakukan, maka sebagai gantinya akan dilakukan pembangunan jembatan baru yang melintasi Sungai Tenggarong tersebut, tepatnya di arah lurus Jalan Danau Semayang ke Jalan Monumen Barat.
"Pemkab Kukar berkomitmen menjaga sejarah dan bangunan cagar budaya. Saya mengapresiasi peran masyarakat yang melakukan kontrol akan hal ini. Setelah dilakukan kajian ulang, ditetapkan pergeseran pembangunan jembatan sehingga tidak mengganggu jembatan bersejarah," kata Bupati Kukar Edi Damansyah di Tenggarong, Ahad.
Jembatan Besi Tenggarong ini dibangun sejak era penjajahan Belanda sehingga menjadi bagian sejarah dan kehidupan masyarakat Tenggarong baik terkait ekonomi maupun sosial budaya, bahkan menjadi salah satu situs peninggalan sejarah.
Awalnya jembatan ini berbahan dasar kayu yang direnovasi menjadi jembatan besi pada masa pemerintahan Sultan Aji Muhammad Parikesit, sehingga keberadaannya lebih dari seratus tahun menjadi penghubung bagi warga Kelurahan Melayu dan Kelurahan Panji di Kotaraja Tenggarong.
Jembatan yang memiliki sejarah panjang ini dipertahankan dengan berbagai pertimbangan, antara lain untuk menjaga keberlangsungan situs cagar budaya, termasuk sebagai daya tarik wisata, karena salah satu yang dijual dalam kepariwisataan adalah nilai sejarah, sehingga dipertahankan untuk pejalan kaki.
Edi juga mengapresiasi Dinas PU Kukar yang telah membuat perencanaan dan mengundang para tokoh masyarakat, budayawan terkait pergeseran lokasi untuk rencana pembangunan jembatan yang secara teknis aman dan nyaman untuk masyarakat.
"Saya ingin pekerjaan dilakukan segera supaya lebih cepat selesai karena tidak ada proses bongkar membongkar. Saya berharap dukungan dan doa masyarakat agar pembangunan jembatan selesai sesuai rencana, karena pembangunan jembatan ini sesuai dengan usulan warga," kata Edi.
Baca juga: Pemkab Kukar tingkatkan produksi ikan melalui bantuan sapras
Baca juga: Bupati Kukar kabulkan cita-cita desa jadi sentra kambing
Baca juga: Bupati Kutai Kartanegara ajak petani lawan rentenir
Pewarta: M.Ghofar
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025