WPI komitmen mendukung program swasembada pangan

1 week ago 6
Pemanfaatan lahan tidur bisa menjadi alternatif untuk menambah produksi pangan.

Jakarta (ANTARA) - Wilmar Padi Indonesia (WPI) menyatakan komitmennya untuk mendukung program pemerintah swasembada pangan nasional melalui Farmer Engagement Program (FEP), program pendampingan petani melakukan budi daya padi.

Rice Business Head PT WPI Saronto mengatakan, tahun ini pihaknya menargetkan kemitraan melalui FEP seluas 50 ribu hektare (ha) di Jawa dan Sumatera naik naik dari realisasi tahun lalu seluas 30 ribu ha, yang dikelola oleh lebih dari 20 ribu petani.

"Peningkatan target tersebut seiring bertambahnya daerah yang menjalin kerjasama dengan perusahaan," katanya, di Jakarta, Sabtu.

Program kemitraan tersebut, katanya lagi, tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara dengan luas lahan kemitraan terbesar di Jawa Timur mencapai 14 ribu ha.

“Petani telah merasakan manfaat kemitraan, sehingga program kami dapat diterima dengan baik,” ujarnya pula.

Selain program kemitraan dengan petani, Saronto menyatakan dukungan terhadap program pangan nasional melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Kementerian Pertanian, terkait pembelian gabah di tingkat petani seharga Rp6.500 per kilogram (kg).

Pihaknya juga berperan dalam membantu Perum Bulog memasok beras public service obligation (PSO), sebagai cadangan pangan pemerintah yang akan disalurkan sepanjang Februari hingga April 2025.

Perusahaan, kata dia lagi, juga menyediakan fasilitas tolling atau maklon untuk membantu Bulog menggiling gabah di lima lokasi pabrik WPI, dengan kapasitas 1.000 ton per unit per hari selama musim panen raya (Maret-April 2025).

“Kami turut membantu Bulog dalam mengidentifikasi daerah panen dan kelompok tani yang siap menjual gabahnya," katanya pula.

Sejak tahun lalu, WPI telah menjalin kerja sama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam program budi daya padi di Pulau Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Menurut dia, program ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produksi pangan, tetapi juga memberdayakan warga binaan dengan keterampilan bertani.

Selain itu, pihaknya juga bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Blora, Jateng berupa penanaman padi seluas 500 ha, dan program tanam bersama TNI-Polri di 30 lokasi di Jawa dan Sumatera.

Sebagai bagian dari optimasi lahan pertanian, perusahaan juga membantu menghidupkan kembali lahan tidur di Sidoarjo (Jawa Timur) dan Palembang (Sumatera Selatan).

"Pemanfaatan lahan tidur bisa menjadi alternatif untuk menambah produksi pangan," ujar Saronto.

Baca juga: WPI bantu petani optimasi produksi padi lahan rawa

Baca juga: Program FEP tingkatkan produktivitas padi petani

Pewarta: Subagyo
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |