Jakarta (ANTARA) - PT Wijaya Karya Beton Tbk (WIKA Beton) menjalin kerja sama dengan Fairatmos, perusahaan teknologi lingkungan, dalam mewujudkan komitmen dekarbonisasi.
Kerja sama kedua perusahaan itu diinisiasi melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di Jakarta.
"Melalui kerja sama ini, WIKA Beton akan memanfaatkan teknologi remote sensing dan machine learning Fairatmos untuk menganalisis potensi penyerapan karbon pada lahan seluas 26 hektare yang dimiliki di Kariangau, Balikpapan Barat, Kalimantan Timur," kata Direktur Teknik dan Produksi WIKA Beton Verly Widiantoro di Jakarta, Jumat.
WIKA Beton dan Fairatmos sepakat untuk mengembangkan kerangka kerja berbasis teknologi digital guna mengukur dan mengoptimalkan potensi penyerapan karbon secara akurat.
Dalam kesepakatan ini, WIKA Beton menyediakan data geospasial dan informasi teknis, serta memberikan akses bagi Fairatmos untuk melakukan pengecekan lahan konsesi.
Hasil analisis ini akan menjadi dasar dalam merancang strategi pengelolaan lahan yang lebih berkelanjutan.
Data yang diperoleh akan diproses menggunakan aplikasi berbasis teknologi digital AtmosCheck, yang mencakup analisis kelayakan area, estimasi potensi karbon, serta potensi pendapatan tahunan dengan metodologi yang direkomendasikan.
Verly menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk menciptakan industri yang lebih hijau dan berkelanjutan.
"Inisiatif ini adalah bagian dari inovasi WIKA Beton dalam industri hijau. Dengan kolaborasi ini, kami memastikan perusahaan berkontribusi aktif dalam upaya dekarbonisasi, baik di tingkat nasional maupun global," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Fairatmos Natalia Rialucky Tampubolon juga menyampaikan bahwa pihaknya percaya kerja sama ini akan menjadi model bagi sektor konstruksi dalam menerapkan dekarbonisasi berbasis sains dan teknologi.
"Dengan data yang akurat, kami dapat mengembangkan solusi yang lebih efektif untuk mengurangi emisi karbon dan mendukung target net zero emissions pada tahun 2050," terangnya.
Ia menilai kerja sama ini sejalan dengan strategi WIKA Beton dalam mengimplementasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), serta mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 15: Kehidupan di Darat, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.
Selain itu, inisiatif ini juga mendukung program prioritas nasional dalam mendorong ekonomi hijau, ketahanan lingkungan, dan transisi energi berkelanjutan.
"Langkah yang dilakukan WIKA Beton sejalan dengan Program Astacita Presiden Prabowo yang menekankan pembangunan industri berdaya saing tinggi dan berorientasi pada keberlanjutan demi mewujudkan Indonesia Emas 2045," terangnya.
Baca juga: WIKA sebut Jalan Tol Serang-Panimbang turunkan biaya logistik
Baca juga: InJourney Hospitality dan WIKA teken transaksi 'share swap'
Baca juga: Ekonom: Pembangunan PSN oleh WIKA akan berdampak ke ekonomi masyarakat
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025