Warga Lebak apresiasi Sekolah Rakyat bantu anak keluarga tak mampu

5 hours ago 3

Lebak (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Lebak, Banten, mengapresiasi program Sekolah Rakyat untuk membantu anak-anak dari keluarga tidak mampu agar bisa melanjutkan pendidikan di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) .

"Kami merasa bersyukur dan bahagia kedua anak kembar kami, yakni Susan dan Susanti diterima di Sekolah Rakyat," kata Junaedi (50) warga Bayah Kabupaten Lebak saat mengunjungi gedung BPMP Rangkasbitung, Banten, Selasa.

Program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto dapat menyelamatkan anak-anak dari keluarga tak mampu melanjutkan pendidikan secara gratis.

Sebetulnya, kedua anaknya itu tidak akan melanjutkan ke SMA setelah lulus Madrasah Tsanawiyah (Mts), karena tidak mampu membiayai pendidikannya.

Baca juga: Ketua DPR ingatkan Sekolah Rakyat tidak menjadi eksklusif ke depannya

Baca juga: Komisi X tekankan keberlanjutan Sekolah Rakyat bagi siswa didik

Bahkan, dirinya yang kini terserang penyakit stroke ringan sudah tidak bekerja lagi dan ekonomi keluarga mengandalkan dari isteri sebagai pedagang makanan keliling.

Pendapatan dari isterinya juga terkadang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makan keluarga dan bayar kontrakan rumah.

Namun, beruntung kedua anak kembarnya itu terpilih untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat yang bertempat di Gedung BPMP Rangkasbitung.

Ia bersama kepala desa dan pendamping program keluarga harapan (PKH) diantar ke BPMP dengan perjalanan selama 4 jam atau kurang lebih 120 kilometer.

"Kami bahagia melihat kedua anak kembarnya itu diterima di sekolah menengah itu," kata Junaedi sambil berlinang air mata.

Purnama (55) warga Cipanas Kabupaten Lebak mengatakan dirinya sangat bangga anak keempatnya bisa melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat sehingga terselamatkan dari putus sekolah.

Awalnya, kata dia, dirinya yang tinggal di kaki gunung Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) kebingungan untuk melanjutkan biaya pendidikan anaknya itu.

Sebab, dirinya sebagai buruh tani dengan pendapatan ekonomi tidak menentu, sehingga anaknya bernama Muhammad Ajiji disuruh bekerja di kebun.

Namun, tiba-tiba pendamping PKH desa ke rumah dan melakukan pendataan hingga terpilih anaknya untuk melanjutkan pendidikan menengah di Sekolah Rakyat.

"Kami berharap anaknya itu memiliki pendidikan yang baik dan bisa hidup mandiri," kata Purnama.

Begitu juga warga miskin lainnya, Martini (50) warga Rangkasbitung mengatakan pihaknya tidak menyangka bahwa anaknya dapat melanjutkan pendidikan jenjang sekolah menengah dengan sistem pendidikan berasrama secara gratis.

"Kami berterima kasih kepada Pak Prabowo karena anaknya Aisah bisa diterima di Sekolah Rakyat," katanya.

Ketua Koordinator Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Lebak Wahyu mengatakan semua peserta didik yang melanjutkan Sekolah Rakyat tingkat sekolah menengah dari kalangan keluarga tak mampu ekonomi yang masuk kategori desil 1 dan 2.

Peserta didik di Sekolah Rakyat itu dari 25 kecamatan dan diharapkan mereka bisa belajar dengan baik di lingkungan sekolah yang aman dan kondusif.

Kebanyakan peserta didik yang diterima di Sekolah Rakyat dari lulusan SMP/Mts tahun ajaran 2024/2025, namun ada juga siswa yang sudah tidak melanjutkan sekolah satu dan dua tahun.

"Kami berharap peserta didik sebanyak 100 orang itu bisa melanjutkan pendidikan di Sekolah Rakyat hingga lulus dan bisa memutus mata rantai kemiskinan," katanya.*

Baca juga: Siswa Sekolah Rakyat Kota Jambi jalani penilaian bakat gunakan AI

Baca juga: Menjemput impian melalui Sekolah Rakyat

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |