Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa meminta siswa yang menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat dapat dikenalkan dengan kegiatan karya wisata sebagai upaya memperkenalkan industri pariwisata sejak dini.
"Berada di asrama ini tentunya bukan hal yang mudah dan mungkin ada dari mereka yang selama ini belum pernah berwisata," kata Ni Luh dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.
Dalam kunjungannya ke Sekolah Rakyat Menengah Atas (SR MA) XXI Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu, Ni Luh mengatakan Jawa Timur telah dikenal sebagai salah satu kota besar dengan beragam destinasi wisatanya, mulai dari wisata alam, wisata sejarah hingga wisata kuliner.
Menurut dia, kegiatan wisata sangat penting untuk memberikan hiburan dan penyegaran bagi para siswa usai menjalani pendidikan di sekolah dan menjalani kehidupan di asrama selama masa pelajaran.
Baca juga: Pemerintah siapkan 15 ribu laptop untuk siswa Sekolah Rakyat
Wamen Ni Luh menjelaskan Sekolah Rakyat adalah sekolah berasrama gratis yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Sekolah ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, memberikan pendidikan akademik sekaligus membentuk karakter unggul melalui empat pilar yang mencakup kepemimpinan, keterampilan, nasionalisme, dan keagamaan.
“Lebih dari tiga juta anak Indonesia tidak bersekolah. Sekolah Rakyat hadir untuk memastikan mereka mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar, tumbuh, dan bermimpi. Ini bukan hanya soal pendidikan, tapi soal masa depan bangsa,” ujar Ni Luh.
Program ini diluncurkan serentak pada 14 Juli 2025 di 63 titik. Rencananya, Sekolah Rakyat akan bertambah menjadi 100 titik pada Agustus 2025, dan 159 titik pada akhir tahun, dengan target lebih kurang 15.000 siswa.
Program ini juga menyerap 2.000 guru dan 4.000 tenaga pendukung, sekaligus menggerakkan ekonomi lokal di sekitar lokasi sekolah.
Baca juga: KSP: Sekolah Rakyat bekali anak untuk tingkatkan kehidupan masa depan
Model Sekolah Rakyat menggabungkan revitalisasi aset negara dan pembangunan baru di atas lahan 5–10 hektare. Lengkap dengan asrama, jaminan gizi, layanan kesehatan, dukungan keluarga, serta pembinaan komunitas. Sistem digital terintegrasi digunakan untuk absensi, konsumsi, keuangan, dan kegiatan ibadah siswa.
Guru dari Sekolah Rakyat XXI Surabaya, Dinda Anggi Winarta, berharap ke depan Kemenpar dapat berkolaborasi dengan Sekolah Rakyat untuk menghadirkan program-program kepariwisataan yang nantinya bisa memperkuat pengembangan keterampilan siswa.
"Tentunya kami sangat mengharapkan bantuan kepariwisataan karena siswa-siswi kami juga akan sangat senang untuk mendapatkan dukungan tersebut," ujar Dinda.
Baca juga: Mensos: Tugas guru Sekolah Rakyat bentuk karakter anak bermental kuat
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.