Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono berharap pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Manokwari, Papua Barat, dapat menjadi sumber ekonomi baru yang signifikan bagi masyarakat.
Saat memantau perkembangan Kopdes Merah Putih di Manokwari, Sabtu, Ferry melihat Manokwari sebagai contoh keberhasilan dengan capaian 100 persen dalam pembentukan koperasi tersebut.
"Koperasi didorong menjadi pusat layanan ekonomi rakyat, dikelola secara profesional, dan menjadi ruang kolaborasi masyarakat membangun kesejahteraan bersama," ujar Ferry dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Ia menambahkan bahwa Kopdes Merah Putih adalah manifestasi pendekatan kesejahteraan oleh negara dan menjadikan masyarakat Papua sebagai subjek dari ekonomi.
Baca juga: Pemkab Manokwari targetkan 173 Kopdes Merah Putih berbadan hukum
Ferry menyoroti ketidakadilan ekonomi yang selama ini dialami petani, nelayan, dan penggerak ekonomi rakyat, termasuk di Papua Barat.
Ia menjelaskan bahwa harga produk di tingkat produsen seringkali rendah, namun melambung tinggi di tingkat konsumen karena peran perantara yang terlalu banyak mengambil keuntungan.
“Keuntungan yang didapat lebih banyak diambil para perantara atau middleman," ucapnya.
Dengan adanya Kopdes Merah Putih, Ferry optimistis kondisi ini akan berubah. Koperasi diharapkan dapat memutus mata rantai distribusi yang panjang, sehingga harga produk bisa lebih stabil dan menguntungkan produsen.
Baca juga: Wamenkop minta pendirian kopdes dibarengi pendataan desa yang presisi
Ia juga menyoroti ketergantungan Papua Barat pada pasokan bahan pokok dari luar daerah, padahal komoditas tersebut bisa dihasilkan secara mandiri.
Lebih lanjut, Ferry juga melihat potensi Kopdes Merah Putih dalam menyerap tenaga kerja, khususnya kaum muda terdidik, demi menekan urbanisasi.
Selain itu, ia menyampaikan harapan Presiden Prabowo Subianto agar Kopdes/Kel Merah Putih dapat menyediakan apotek dan klinik desa, guna memastikan akses kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat, serta membantu memerangi jeratan pinjaman online dan rentenir.
Sebagai langkah selanjutnya, Ferry menjelaskan bahwa dalam tiga bulan ke depan, akan dimulai tahap krusial untuk mempersiapkan model bisnis dan modul pelatihan guna membentuk SDM pengelola Kopdes/Kel Merah Putih yang profesional.
Baca juga: Kemenkop gandeng ITB perkuat program Koperasi Desa Merah Putih
Ia juga menekankan pentingnya pengembangan Kopdes/Kel Merah Putih percontohan di wilayah pertanian dan pesisir Papua Barat, yang diharapkan akan mendapatkan pembiayaan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.