Wamenekraf sebut Drayang jadi cara pasarkan teater ke dunia

4 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar mengapresiasi mini showcase Drama Wayang (Drayang) dari Swargaloka yang dipentaskan di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta sebagai cara mengembangkan dan memasarkan teater musikal Indonesia kepada khalayak global.

“Teater musikal yang berbasis budaya Indonesia dan ditampilkan Swargaloka ini luar biasa dan wajib ditonton seantero dunia. Kita bisa menggunakan budaya menjadi alat diplomasi antarnegara sehingga pasar seni pertunjukan bisa mendunia. Indonesia bukan hanya sekadar ada tempat healing, tapi source code ekonomi kreatif berbasis budaya mampu menjadi penggerak ekonomi bagi negara,” ujar Irene dalam keterangan pers yang diterima, Kamis.

Menurut Irene, seni pertunjukan berbasis tradisi budaya ini tetap relevan tanpa melupakan akar budaya yang kuat. Kehadiran dalam mini showcase sebagai bentuk dukungan berkelanjutan atas audiensi yang dilakukan bersama Swargaloka sebelumnya pada 1 Oktober 2025.

Baca juga: Wamenekraf ingin gali potensi industri seni pertunjukan Indonesia

Seni pertunjukan dengan menggabungkan kekayaan budaya Indonesia dengan sentuhan modern dalam bentuk teater musikal ini bakal dipentaskan dua kali yaitu 14 November 2025 dengan lakon Panah Matahari – Adipati Karna dan 14 Desember 2025 dalam Drayang Kijang Kencana di Taman Ismail Marzuki (TIM).

“Kami akan bantu mempromosikan pertunjukan yang akan digelar nanti. Harapannya, semakin banyak pencinta seni yang bisa menyebarkan narasi-narasi positif supaya demand-nya tinggi tak hanya skala nasional, tapi jangkau penonton dari internasional karena dunia butuh entertainment. Dengan demikian, makin banyak yang mencintai budaya Indonesia,” ucap Wamen Ekraf Irene.

Swargaloka telah mementaskan Drayang lebih dari 100 karya sejak tahun 2008 – 2025 di berbagai kota seperti Jakarta, Bandung, Solo, Jogjakarta, Surabaya, dan Kalimantan Selatan.

Baca juga: Taman Safari Bali kembangkan kearifan lokal teatrikal bawah air

Sebagai bentuk seni pertunjukan wayang orang berbahasa Indonesia, epos Ramayana dan Mahabharata digarap dengan memadukan unsur seni budaya tradisional dan modern yang kaya akan makna filosofis.

Pendiri Yayasan Swargaloka, Suryandoro, menjelaskan Drayang sebagai #MusikalnyaWayang yang menggabungkan kekayaan budaya Indonesia dalam balutan musik, tari, dan drama yang dikemas secara kreatif dan inovatif. Tiap pementasan tentu akan menghadirkan pengalaman yang menyentuh, dramatis, dan tak terlupakan.

“Drayang menjadi salah satu subsektor seni pertunjukan dalam kancah ekonomi kreatif yang diharapkan dapat mendunia. Drayang juga mempunyai cita-cita menjadi Opera Terbaik Dunia yang dikenang sepanjang masa dan dapat menghasilkan devisa bagi negara,” ungkap Suryandoro.

Dalam rangkaian mini showcase tersebut, Wamen Ekraf Irene Umar turut didampingi Direktur Seni Rupa dan Seni Pertunjukan, Dadam Mahdar.

Baca juga: Teater Kampung Budaya Piji Wetan Kudus tampil di TMII Jakarta

Baca juga: Louise Monique "hidupkan" kembali sosok biduan legendaris Miss Roekiah

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |